Btw, point yang ketiga ini juga bisa dibilang sepele juga, tapi dampak dari membuang puntung rokok sembarangan ini juga berpotensi resiko bahaya, baik untuk kesehatan dan juga untuk lingkungan.Â
Kalau di rasa-rasa agak egois juga si, perokok mendapat kepuasan tersendiri, tapi dampaknya bisa kemana-mana. Orang lain terdampak sebagai perokok pasif, anak-anak bisa terpapar nikotin, dan juga lingkungan menjadi tidak sehat.Â
Yuk lah jadi perokok bijak dan berempati, jika merokok buang puntungnya jangan sembarangan ya gaes.
Finally, Yok Jadi Perokok Bijak!
Terakhir, saya juga tumbuh dan lahir di lingkungan perokok, kakak, ponakan dan teman-teman lain juga seorang perokok. Kadang di sela-sela obrolan saya selipkan nasehat untuk berhenti merokok.Â
Tapi rasanya nihil, sampai sekarang mereka tetap sebagai perokok. Bukan point nasehat yang kita ambil dari tulisan ini, tapi marilah kita sama-sama saling menghormati "hak asasi" masing-masing, baik "hak untuk merokok" dan juga "hak untuk udara sehat", dengan cara saling berempati.Â
Bagi non-perokok tidak ada hak untuk melarang orang lain untuk merokok, begitu juga dengan perokok, tidak ada hak sehingga harus mengganggu"udara sehat" orang lain dengan merokok. Jadilah perokok bijak, dengan tidak melanggar hak-hak non-perokok!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H