Jangan zalim deh, merokok ya merokok saja jangan sampai merugikan ataupun menyakiti orang lain. Kalau merokok lebih baik berhenti dulu lah, jangan merokok sambil berkendara. Apakah kalian tidak sadar bahwa abu rokok itu berbahaya loh.Â
Apes-apes nya seperti cerita di atas, seorang pengendara lain yang terkena abu rokok di matanya. Yang merokok siapa yang mendapat imbas siapa. Kalau anda ingin merokok, lebih baik berhenti daripada abu rokok tersebut merugikan orang lain.Â
Sepertinya hal ini sepele loh, tapi sangat berbahaya, bisa mengakibatkan mata infeksi berat seperti apa yang diceritakan Febry Risdhiyatama Fahrurriza kepada news.detik.com.
"Lama-lama mata kiri kok tambah perih, mata merah, pandangannya juga blur," ujarnya.
Ia memutuskan untuk periksa ke dokter karena khawatir. Benar saja, ternyata kata dokter, Febry sudah mengalami iritasi dan infeksi berat. Obat diberikan dan mata kiri Febry diperban.Â
Kisah Febry ini sempat viral di instagram bahkan foto dan kisah Febry banyak di posting oleh akun-akun populer di instagram. Kisah itu berawal ketika Febry akan pulang dari kampusnya yaitu Poltekkes Semarang kampus III di Pedurungan tanggal 22 Maret 2018. Ketika Febry akan mendahului kendaraan lain dari sebelah kanan, nahas abu rokok dari pengendara motor di depan Febry masuk ke mata kiri Febry.
Ada lagi kisah dari pengguna twitter akun baru firda pada 3 Oktober 2021 pada postingan di atas, sama dengan kisah Febry, mata Firda juga mengalami iritasi karena terkena abu rokok pengendara kendaraan lain yang sedang merokok.Â
Ayok lah, please, merokok boleh tapi simpati kepada orang lain harus, jangan sampai menyakiti orang lain karena rokok kita, menepilah jika ingin merokok!
2. Jangan merokok ketika bertamuÂ
Dikutip dari dinkes.surakarta.go.id bahwa rokok yang dibakar akan meninggalkan nikotin di ruangan, tentu hal ini merupakan bahaya. Padahal nikotin sendiri dapat berada pada permukaan benda selama berhari-hari. Permukaan yang ditempeli zat-zat beracun ini tentu akan sangat berbahaya kalau sampai disentuh oleh jari-jari balita.Â
Gak mungkin kan ketika rumah kita sebagai kaum non-perokok memasang warning bahwa "rumah kita bebas asap rokok" di dinding ruang tamu.Â
Pasti akan dibilang tidak etis dan lebay, karena kebiasaan masyarakat kita emang ewuh pekewuh, merasa tidak enak hati kepada setiap orang, terutama pada tamu yang datang ke rumah. Pasti kita khawatir akan di labeli sebagai seorang yang lebay di sekitaran masyarakat kita karena hal ini.Â