Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sedentary Lifestyle, Sindrom "Posisi Wuenak" yang Buat Gula Darah Jadi Tinggi

28 September 2022   00:49 Diperbarui: 29 September 2022   12:00 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.tokotalk.com

Dikutip dari halodoc.com bahwa 422 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Angka ini sekitar 38 kali lipat dari penduduk Jakarta (11 juta jiwa pada 2019). Bayangkan, sebanyak 38 kali lipat warga Jakarta mengidap diabetes. Fantastis bukan angkanya?  

Sedentary lifestyle alias gaya hidup kaum rebahan, malas-malasan, pengennya selalu senderin punggung dan kepala pada sofa empuk sambil scroll ponsel sekedar melihat berbagai cerita ataupun status dari teman-teman dunia maya ditemani dengan segelas teh manis dan cemilan manis, duh memang nikmat luar biasa. 

Kalau sudah bosen scroll ponsel lalu beralih nonton tv, tak lupa minum makan manis  yang tadi ditambah lagi, luar biasa Pe We (posisi wuenak)!

By the way, apa sih yang dimaksud Sedentary lifestyle?

Sumber Gambar: https://www.suara.com
Sumber Gambar: https://www.suara.com

Sedentary lifestyle adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs seperti dikutip pada p2ptm.kemkes.go.id 15 Juni 2019. 

Udah, gak usah di pikirin tentang "<1.5 METs" ini ya, yang jelas sedentary lifestyle dengan kalimat sederhana adalah pola hidup kaum rebahan, sama seperti penjelasan awal paling atas. 

Pola hidup kaum rebahan ini bisa menjangkiti siapapun, baik dari level bocil sampai level para opa dan oma, siapa saja bisa jadi kaum rebahan. 

Terutama pada saat pandemi kemarin, surga bagi kaum rebahan, dari bangun pagi sampai merem lagi di rumah saja gak kemana-mana karena himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, jadi belajar dari rumah dan bekerja juga dari rumah, fix bisa jadi tidak beranjak dari tempat tidur. 

Tapi ternyata sedentary lifestyle ini bukan pola hidup yang sehat loh, bahkan pola hidup kaum rebahan ini jadi salah satu faktor penyumbang 422 juta orang seluruh dunia menderita diabetes, serem kan ya.

Disebutkan pada halodoc.com; Sedentary lifestyle atau gaya hidup yang tidak aktif secara fisik, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah studi di US National Library of Medicine National Institutes of Health berjudul Sedentary lifestyle and risk of obesity and type 2 diabetes.

Nah kan bener, dari hasil penelitian di atas real bahwa kaum rebahan punya potensi risiko untuk menderita diabetes. 

Berbagai kegiatan kaum rebahan  memang sangat irit energi dan pastinya bikin PW (posisi wuenak), kadang saking PW nya jadi lupa waktu ternyata sudah berjam-jam berbaring, duduk, membaca, nonton tv dan berada di depan komputer. 

Apa hubungan sedentary lifestyle dengan diabetes?

Sumber Gambar: https://health.kompas.com
Sumber Gambar: https://health.kompas.com

Dilansir dari stikessurabaya.ac.id tentang Penelitian yang dilakukan Boldsky (2019), seorang pakar kesehatan endokrin menyebutkan kebiasaan duduk terlalu lama tersebut dapat menimbulkan gangguan pada produksi insulin dalam tubuh. Sedangkan, diketahui insulin sangat penting digunakan bagi pemecahan gula darah. Kekurangan insulin menyebabkan kadar gula darah tidak dapat diubah menjadi energi dan terus menumpuk. sehingga Jika kadar gula darah menjadi sangat tinggi, risiko untuk terkena diabetes juga akan meningkat. 

Dikutip dari honestdocs.id gula darah adalah gula atau glukosa yang ada dalam darah kita. Dalam istilah medis disebut sebagai glukosa darah (Blood Glucose). Gula darah berasal dari makanan yang kita makan, dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh. 

Dari anlene.com juga dijelaskan bahwa gula darah atau glukosa memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. 

Setelah diproses oleh insulin, gula darah diubah menjadi energi yang menjadi tenaga penggerak bagi sel-sel dalam tubuh. Karena itulah, tubuh akan terasa lemas jika kadar gula darah terlalu rendah. 

Jadi kaitan antara rebahan dengan diabetes adalah? 

Sumber Gambar: https://doktersehat.com/
Sumber Gambar: https://doktersehat.com/

Dari penjelasan di atas jadi tahu kan, bahwa sebenarnya gula darah ini adalah gula yang ada dalam darah kita sebagai bahan sumber energi bagi tubuh.

Jika kita rebahan seharian berada dalam posisi PW tentunya gula di dalam darah tidak akan dijadikan energi kan, karena kita tidak butuh energi dalam jumlah besar. Gula dalam darah akan diolah menjadi energi ketika tubuh membutuhkan energi. 

Inilah yang membuat gula darah menjadi tinggi di dalam darah, posisi PW ini tidak membutuhkan energi dalam jumlah banyak maka pengolahan gula di dalam darah menjadi energi pun terbatas disesuaikan dengan jumlah energi yang dibutuhkan hanya untuk rebahan padahal bisa jadi stok gula di dalam darah berlebih.

Akhirnya gula darah yang tidak diubah menjadi energi tersebut beredar lagi dalam darah  sehingga kadar gula di dalam darah menjadi lebih tinggi, inilah yang disebut dengan diabetes.

Saking asyiknya sampai lupa belum memberikan penjelasan tentang apa sih yang dimaksud dengan diabetes itu?

Alodokter.com mendefinisikan diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. 

Dilaporkan dari p2ptm.kemkes.go.id bahwa diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan. 

Data milik Kementerian Kesehatan yang diperoleh dari Sample Registration Survey 2014 menunjukkan diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%), dan penyakit jantung koroner (12,9%). 

Bagaimana kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian?

Sumber Gambar: kumparan.com
Sumber Gambar: kumparan.com

Kita coba dengan analogi sederhana ya, teman-teman coba jajal kita ingat-ingat masa kecil kita dulu, eh, saya deng, ketika kecil dulu saya paling suka jajan gulali atau arum manis, yaitu jajanan berbahan dasar gula yang dibentuk menjadi permen (gulali) atau menjadi bentuk kapas(harum manis).

Setelah makan jajan tersebut biasanya saya langsung mencari air untuk cuci tangan, soalnya lengket ketika nempel di tangan, kadang saya harus pakai sabun sekedar hanya untuk menghilangkan lengketnya gula di tangan atau yang nempel di pipi. 

Ini gula yang nempel di tangan dan di pipi ya, susah hilangnya karena lengket, lalu bagaimana jika menempel pada pembuluh darah kita? sampai sini pahamkan?

Yup benar, gula dalam darah dengan jumlah volume yang tinggi pada akhirnya akan mengendap dalam lapisan pembuluh darah.

Dan, inilah yang menjadi sebab dari berbagai komplikasi gangguan kesehatan tubuh, mulai dari stroke, sakit jantung, sampai ginjal yang rusak bahkan sampai kematian loh!

Jadi relate kan ya, antara sedentary lifestyle atau sindrom posisi wuenak dengan diabetes dan akhirnya berujung pada kematian, yakin masih mau rebahan?

Ada beberapa perilaku sedentary lifestyle atau sindrom posisi wuenak yang bisa meningkatkan risiko gula darah menjadi tinggi, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Berbaring terlalu lama

Sumber Gambar: https://www.tokotalk.com
Sumber Gambar: https://www.tokotalk.com

gaya.tempo.co menyebutkan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu berbaring itu memiliki risiko diabetes 112 persen lebih tinggi dari yang aktif berdiri. 

Sepertinya ini adalah level tertinggi dari kaum rebahan sedentary lifestyle, aktivitas ini tidak memerlukan energi yang besar, cukup tinggal meletakkan kepala pada bantal, lalu mulailah posisi wuenak tercipta.

Kalau sudah pada posisi ini maka mager mau kemana mana, alhasil tidak banyak energi yang dikeluarkan, kalau terlalu lama dan sering dilakukan maka membuat gula darah yang seharusnya di proses menjadi energi tidak segera di proses.

Sehingga, gula darah tetap berada dalam darah terakumulasi bersama dengan gula-gula baru hasil dari asupan tubuh melalui makanan yang kita makan, dan akhirnya kadar gula darah menjadi tinggi!

2. Duduk terlalu lama

Sumber Gambar: https://health.grid.id
Sumber Gambar: https://health.grid.id

Secara keseluruhan, setiap jam yang dihabiskan untuk duduk di tempat kerja atau di depan TV meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 3,4% dijelaskan pada health.grid.id melansir dari laman American College of Cardiology. 

Duduk terlalu lama ternyata juga sangat beresiko, walaupun  energi yang dibutuhkan mungkin jauh lebih banyak dari energi ketika rebahan, duduk terlalu lama ini beda tipis lah sama rebahan, cuman masalah duduk dan rebahan doang, pada intinya sama, energi yang di keluarkan atau dibutuhkan untuk melakukan aktifitas ini hanya sedikit. 

Dan seperti penjelasan di atas, karena tubuh merasa hanya perlu energi yang sedikit, maka sumber daya energi yang berupa gula dalam darah tidak akan diubah oleh tubuh untuk menjadi energi, fix gula nya nganggur, beredar lagi dalam darah, numpuk lagi bersama dengan gula-gula baru hasil asupan makanan yang baru. 

Jadi gak perlu debat mana yang lebih baik, rebahan atau duduk, karena dua dua nya sama, beresiko gula darah tinggi atau diabetes!

Yok jangan mager!

Sumber Gambar: https://lifestyle.kompas.com
Sumber Gambar: https://lifestyle.kompas.com

Berjalan kaki dengan kecepatan sedang selama 45 menit setiap hari efektif dalam mengurangi gula darah selama 24 jam dikuti dari Diabetes Care yang di ambil dari halodoc.com

Berjalan kaki menjadi salah satu solusi pencegahan pada potensi diabetes yang mengancam seorang sedentary lifestyle atau sindrom posisi wuenak.

Beberapa fakta dan data di atas seharusnya menjadi pertimbangan bagi semua agar lebih bijak dalam berkegiatan.

Jangan pernah mager untuk sekadar berdiri atau pindah posisi atau berjalan-jalan sebentar, agar peredaran darah lancar, gula darah di ubah menjadi energi sehingga gak ada lagi gula darah yang tertinggal! 

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun