Sehingga, gula darah tetap berada dalam darah terakumulasi bersama dengan gula-gula baru hasil dari asupan tubuh melalui makanan yang kita makan, dan akhirnya kadar gula darah menjadi tinggi!
2. Duduk terlalu lama
Secara keseluruhan, setiap jam yang dihabiskan untuk duduk di tempat kerja atau di depan TV meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 3,4% dijelaskan pada health.grid.id melansir dari laman American College of Cardiology.Â
Duduk terlalu lama ternyata juga sangat beresiko, walaupun  energi yang dibutuhkan mungkin jauh lebih banyak dari energi ketika rebahan, duduk terlalu lama ini beda tipis lah sama rebahan, cuman masalah duduk dan rebahan doang, pada intinya sama, energi yang di keluarkan atau dibutuhkan untuk melakukan aktifitas ini hanya sedikit.Â
Dan seperti penjelasan di atas, karena tubuh merasa hanya perlu energi yang sedikit, maka sumber daya energi yang berupa gula dalam darah tidak akan diubah oleh tubuh untuk menjadi energi, fix gula nya nganggur, beredar lagi dalam darah, numpuk lagi bersama dengan gula-gula baru hasil asupan makanan yang baru.Â
Jadi gak perlu debat mana yang lebih baik, rebahan atau duduk, karena dua dua nya sama, beresiko gula darah tinggi atau diabetes!
Yok jangan mager!
Berjalan kaki dengan kecepatan sedang selama 45 menit setiap hari efektif dalam mengurangi gula darah selama 24 jam dikuti dari Diabetes Care yang di ambil dari halodoc.com
Berjalan kaki menjadi salah satu solusi pencegahan pada potensi diabetes yang mengancam seorang sedentary lifestyle atau sindrom posisi wuenak.
Beberapa fakta dan data di atas seharusnya menjadi pertimbangan bagi semua agar lebih bijak dalam berkegiatan.
Jangan pernah mager untuk sekadar berdiri atau pindah posisi atau berjalan-jalan sebentar, agar peredaran darah lancar, gula darah di ubah menjadi energi sehingga gak ada lagi gula darah yang tertinggal!Â
Semoga bermanfaat!