Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bully Dalam Canda; Satu Sebab Tersembunyi Quiet Quitting

23 September 2022   13:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:20 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat dari kasus MS bahwa Quiet Quitting tidak sepenuhnya berasal dari faktor dalam diri pekerja saja, ada faktor dari luar juga yang kadang membuat pekerja menjadi Quiet Quitting, salah satunya adalah pembulyyan di tempat kerja. 

Selama ini mungkin kita abai terhadap penyebab fenomena Quiet Quitting ini yang berasal dari faktor luar diri pekerja, karena Quiet Quitting sering di kaitkan dengan pekerja yang memang malas bekerja, tidak memiliki etos kerja, bekerja sekedarnya hanya untuk mendapatkan gaji bulanan, artinya sumber Quiet Quitting berasal dari dalam diri pekerja itu sendiri. 

Tapi faktanya, justru penyebab awal dari Quiet Quitting ini kadang berasal dari faktor luar diri pekerja, salah satunya adalah pembullyan!

Berbeda dengan pembullyan yang terjadi di sekolah, pembullyan di tempat kerja biasanya lebih kreatif dan nampak tersembunyi. 

Jika pada usia sekolah pembullyan langsung tampak pada kekerasan fisik, pada pembullyan di tempat kerja biasanya terselubung dalam canda.

Quiet Quitting Akibat Bully Dalam Canda

Ilustrasi Bullying Di Tempat Kerja I Sumber Gambar: www.alodokter.com/
Ilustrasi Bullying Di Tempat Kerja I Sumber Gambar: www.alodokter.com/

"Itu hanya hal-hal yang sifatnya menurut lingkungan pergaulan mereka biasa sehari-hari. Nyolek-nyolek sesama laki-laki. Kebetulan pelapor ini kan berpakaian rapi selalu, bajunya dimasukin sering dicandain ditarik tiba-tiba bajunya. Kayak 'rapi amat lu', gitu-gitu aja," 


Ujar pengacara RD dan EO, Tegar Putuhena, saat dihubungi, Senin (6/9) seperti dikutip pada artikel yang tayang di news.detik.com/berita/d-5716218.

Para pelaku MS berkilah bahwa apa yang mereka lakukan terhadap MS hanya sekedar candaan saja, padahal apa yang mereka lakukan melukai harkat dan martabat MS sebagai seorang laki-laki, seorang ayah dan seorang suami. 

MS merasa harga dirinya hancur karena tidak berdaya atas apa yang terjadi pada dirinya, tapi justru para pelaku berkilah menganggap apa yang mereka lakukan pada MS ini hanya candaan saja, miris kan. 

"Canda"an pelaku ini bahkan sampai kepada kekerasan fisik dan seksual, awalnya MS dijadikan "budak", sering diminta untuk membelikan makanan oleh rekan kerjanya, tidak hanya itu pada suatu waktu MS pernah dengan sengaja di masukkan dalam kolam renang dalam dinginnya pagi ketika MS bersama para pelaku yang juga rekan kerjanya sedang berada dalam perjalanan dinas luar. 

Tidak berhenti di situ, MS bahkan pernah "dipegang" bersama-sama, dilucuti pakaiannya, di coret buah zakarnya, lalu hal itu di foto oleh para pelaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun