Jadi wajarkan kalau kaum suami minta "jatah" tiap hari?
3. Otak Pria Sensitif Terhadap Aroma Tubuh Pasangan
Wewangian dapat merangsang saraf bagian otak yang menciptakan respons psikologis dan fisiologis, termasuk dalam hal rangsangan seksual.
Menurut Alan R. Hirsch, MD, dari Smell and Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, berdasarkan hasil studinya seperti dikutip pada https://health.detik.com/sexual-health/d-2838734
Sebuah studi di atas semakin menguatkan kenapa suami selalu minta "jatah" setiap hari, bahkan hanya dengan media berupa wewangian ataupun aroma tubuh pasangan, otak akan secara otomatis mengartikan ini sebagai sebuah rangsangan seksual, otak akan mengaktifkan sistem reproduksi untuk bersiap dalam pelestarian jenis.Â
Hal ini wajar karena secara alami aroma tubuh menjadi salah satu indikator bagi otak laki-laki untuk mengidentifikasi dan menyeleksi gen-gen unggul sebagai syarat dalam melestarikan jenis dan sebenarnya ini juga berlaku juga pada wanita, mereka mampu mengenali dan bahkan tertarik pada aroma tubuh dengan kriteria tertentu sesuai dengan karakter masing-masing yang mereka inginkan.Â
Bedanya adalah efek dari rangsangan aroma tubuh ini bagi pria menjadi sesuatu yang bisa jadi secara langsung mengaktifkan sistem reproduksi secara maksimal, menjadi sebuah keinginan menggebu dengan tujuan untuk melestarikan dan mempertahankan jenis melalui hubungan intim.Â
Jadi wajar ya, bagi para istri yang notabene setiap saat, setiap hari, berkegiatan bersama dengan suami, makan bersama, berolahraga bersama dan tidur bersama jika tiba-tiba suami minta "jatah" saat itu juga, wajar dong, karena dalam berkegiatan bersama pasti secara tidak langsung aroma tubuh istri akan tercium oleh suami, dan dengan penjelasan di atas kita tahu bahwa pria lebih sensitif dalam hal penciuman aroma.
Jadi wajarkan kalau kaum suami minta "jatah" tiap hari?
Menjadi Pria Itu Berat
Tidak peduli dengan tingkat pendidikan, status sosial, tingkat kesejahteraan dan lain-lain "karunia" ini selalu melekat pada tiap waktu dan tiap saat, norma-norma yang ada di masyarakat lah yang menjadi 'rem' atas segala dorongan yang lebih ini. Jika tidak, apa bedanya antara kita dengan hewan?Â
Menjadi pria sangat lah berat, bertumpuk kewajiban dan tanggung jawab secara sosial yang harus dipenuhi, ditambah dengan pemberian "karunia" khusus bagi para pria dalam esksistensinya sebagai makhluk yang harus mempertahankan diri dan melestarikan jenis.Â