Bagi kami, musik gambus adalah passion kami dalam bermusik. Karena kami menilai, musik merupakan hobi yang menjadi pekerjaanÂ
Kata keyboardis Sabyan, Fairuz atau Ayus, Rabu (24/10/2018) pada wartakota.tribunnews.com Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Intan Ungaling Dian.
Masih ingat dengan kasus perselingkuhan Nissa dan Ayus? diketahui keduanya adalah pentolan grup musik religi Sabyan Gambus, Nissa pada vokal dan Ayus pada keyboardis dan dia adalah cikal bakal dari berdirinya Sabyan Gambus.Â
Perjalanan hidup Ayus pun cukup menarik, pernah tergabung dengan grup gambus lain sebelum Sabyan, lalu keluar, bergabung dengan MLM.
Lalu berjualan jam, walaupun hasil dari berjualan lumayan tapi ternyata Ayus merasa bahwa ini bukan passion-nya, bukan hobinya, sampai pada satu titik akhirnya Ayus kembali lagi menapaki kariernya di musik sesuai  dengan passion dan hobi yang dia inginkan.
Nissa dan Ayus keduanya dipertemukan dalam passion dan hobi yang sama yaitu musik.
Berawal dari hobi yang sama dan pada akhirnya mereka terlibat pada cinta terlarang, tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa Nissa dan Ayus bermain "belakang", karena grup musik yang mereka gawangi adalah grup musik religi yang bernafaskan tentang kedekatan manusia kepada Pencipta Semesta Alam.
Rasanya tidak mungkin ya, tapi faktanya demikian, berawal dari hobi, friendzone kemudian, ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, entah siapa yang memulai hingga pada akhirnya mereka sepakat "jalan" bersama.
Dengan kasus di atas yuk kita ulas bagaimana itu bisa terjadi
1. Durasi Waktu Memungkinkan Ketertarikan
Semakin lama kita mengenal seseorang, maka orang tersebut akan semakin terlihat menarik di mata kita.
Menurut peneliti dari University of Texas seperti dikutip dari lifestyle.kompas.com, 27 Juni 2019.
Totalitas dalam melakukan hobi seperti di atas tentunya memerlukan jerih payah tingkat tinggi, durasi waktu dalam menyusun bait per bait lirik lagu, serta instrumen yang harmoni dengan lirik, tentunya ini membuat durasi waktu keduanya bersama menjadi lebih sering.Â
Belum ditambah dengan jadwal latihan yang harus dijalankan, tentunya menambah durasi kebersamaan yang lumayan panjang.
Baik Nissa maupun Ayus, mungkin pada awalnya biasa-biasa saja, tidak ada sedikitpun menaruh perasaan satu sama lain, tapi ternyata durasi kebersamaan yang panjang inilah yang pada akhirnya membuat mereka sama-sama merasa tertarik.Â
Tidak hanya berlaku pada Nissa dan Ayus saja, siapa pun dia orang nya bisa masuk dalam jebakan durasi kebersamaan ini yang pada akhirnya menimbulkan ketertarikan satu sama lain.
2. Terbiasa Bersama Buat Jatuh Cinta
Hubungan romantis melibatkan komponen emosional, kognitif, dan perilaku. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara instan, tapi cenderung muncul seiring waktu.
Kata DiDonato seperti dikutip dari Kompas.com, 16 maret 2021.
Faktor yang kedua ini masih ada hubungannya dengan faktor pertama yang telah disebutkan di atas, pada kebersamaan dalam durasi waktu yang sama, otomatis satu sama lain akhirnya terbiasa bersama.Â
Dari yang awalnya mungkin merasa canggung karena telah terbiasa bersama akhirnya tidak lagi canggung, tidak lagi kikuk ketika harus menjalankan aktivitas.
Pada awalnya seperti biasa ketika seseorang pertama kali bertemu dengan orang lain pasti akan jaim, hal yang wajar, awal pertemuan adalah fase penjajakan seseorang terhadap orang yang baru dikenalnya.Â
Durasi waktu yang lama dalam kebersamaan menjadikan satu sama lain saling terbiasa.
Mulai saling mengenal kebiasaan masing-masing, mengenali apa yang di suka dan tidak di sukai, dan pada akhirnya masing-masing saling mengerti karakter masing-masing.Â
Karena saling memahami karakter masing-masing dan saling terbiasa ini lah bisa jadi awal mula cinta bersemi.Â
"Witing tresno jalaran soko kulino", tepat sepertinya digambarkan dengan pepatah jawa; "awal dari cinta adalah karena terbiasa". Â
Hobinya sama, kopdarnya bersama, wajar kan menjadi terbiasa dan jatuh cinta?
3. Kebosanan Dalam Hubungan
Sama halnya dengan hal lain, perasaan jatuh cinta terhadap seseorang juga dapat berlalu seiring berjalannya waktu
Kata McCoy seperti dikutip pada lifestyle.kompas.com 16 Maret 2021.
Wajar bagi seseorang yang telah berumah tangga, menjalin hubungan sekian lama, sehari-hari bersama mengalami kebosanan.Â
Bosan adalah naluri alamiah untuk merefresh otak kita memang, agar kita kreatif dalam membuat variasi-variasi baru dalam hubungan berumah tangga.Â
Jangan jadikan bosan sebagai alibi, sebab kebosanan yang sangat tanpa solusi dari masing-masing pasangan membuat hubungan dalam rumah tangga berpotensi menjadi rusak.Â
Dan setiap manusia adalah penyuka setiap tantangan baru, kebosanan yang timbul bisa jadi penyebab seseorang untuk mencoba hal-hal baru yang lebih menantang adrenalin untuk lebih terpacu.Â
Bisa jadi "tantangan" baru ini adalah ketertarikan kita untuk menjalin hubungan baru dengan orang lain yang kita temui dalam menjalankan hobi yang sama.
4. Dunia terasa indah dan menyenangkan saat jatuh cinta
Pada saat jatuh cinta, kadar dopamin meningkat. Itu sebabnya, saat jatuh cinta Anda akan merasa lebih nyaman dan relaks, serta lebih bersemangat dalam melakukan tugas dan pekerjaanÂ
Seperti dikutip dari artikel "7 Tanda Anda Sedang Jatuh Cinta" tayang di nasional.kompas.com 21 Agustus 2012
Ada beberapa hormon yang terlibat saat kita merasakan jatuh cinta, salah satunya adalah dopamin.Â
Dopamin ini efeknya sama seperti efek obat-obatan psikotropika yang sering di salah gunakan. Efeknya menimbulkan kecanduan.
Dopamin ini muncul ketika seseorang telah jatuh cinta, jadi mesti harus waspada nih para ibu, jika melihat intensitas suami dalam melakukan hobinya lebih tinggi, jangan-jangan ada pengaruh dopamin dari hasil jatuh cinta.Â
Dan intensitas yang terlalu sering ini adalah bentuk dari "candu", merasa nyaman jika bersama dengan seseorang yang di cintai.Â
Jangan-jangan pergi keluar rumah ini tidak melaksanakan hobi, tapi menjadi ajang untuk memuaskan diri menemukan "candu" yang membuat hati kepayang dari teman yang satu hobi.
Awasi Hobi Suami
Tidak berlebihan jika para istri meminta suami untuk izin terlebih dahulu dalam melaksanakan hobi suami.Â
Istri juga harus bersikap lebih waspada terhadap segala hobi suami, baik hobi yang di jalankan di dalam rumah (menulis dll) atau hobi yang dilaksanakan di luar rumah (memancing dll).Â
Era perkembangan teknologi menciptakan bentuk-bentuk baru dalam perselingkuhan.Â
Jika dulu selingkuh harus secara fisik, bertatap muka dan berhubungan, sekarang selingkuh telah berevolusi sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, menjadi bentuk-bentuk perhatian yang terungkap dalam bermedia sosial apapun.Â
Bisa jadi, awalnya hanya sekedar hobi, bertemu karena hobi yang sama, tapi ternyata terbit cinta setelah bersama it means "witing tresno jalaran soko kulino"
Atau hobi suami sekedar mencoba membuat waktu luang untuk bebas sementara dari istri untuk bisa berkomunikasi dengan teman se hobi yang di cintai?Â
Yuk awasi hobi suami!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H