Bjorka mengklaim membobol sebanyak 1,3 milyar data registrasi sim card dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).Â
Bjorka ingin menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dengan apa yang dia pimpin maka akibatnya akan fatal.Â
Sarkasme Bjorka dalam cuitan tersebut ditenggarai karena kebijakan Presiden Jokowi yang memilih Menteri Komunikasi dan Informatika bukan dari pakar komunikasi dan informatika tetapi dari elit politik partai tertentu.
Dikutip dari laman kominfo.go.id 23 Oktober 2019, dari 38 nama anggota kabinet Indonesia maju, ada 16 orang yang berasal dari partai politik dan sebanyak 22 orang berasal dari profesional.Â
Kemungkinan Bjorka mengganggap ini sebagai sebuah kebijakan yang tidak tepat, Bjorka menilai sekelas lembaga Kementrian harus dipimpin oleh seseorang yang memang paham dengan seluk beluk apa yang dia pimpin.Â
4. Bjorka Menunjukan Keamanan Siber Badan Intelijen Negara Rendah
(berhasil membobol dokumen negara) berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia
Ujar Bjorka dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9) seperti dikutip dalam cnnindonesia.com 10 September 2022 pukul 10.15 WIB.
Pada cuitan ini Bjorka seakan memberikan penggambaran akan rendahnya tingkat keamanan siber Badan Intelijen Negara yang notabene adalah lembaga paling penting dalam mengelola segala informasi yang bersifat rahasia negara.Â
Jika memang cuitan ini terbukti, maka sudah semestinya pemerintah dalam hal ini Badan Intelijen Negara harus segera berbenah sesegera mungkin dalam upaya pengamanan siber pada lembaga penting tersebut.
Benang Merah
...ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda...
cuitan Bjorka seperti dikutip dari cnnindonesia.com tanggal 12 september 2022 pukul 06.40 WIB