Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Unfortunately: Kita Makan Plastik!

10 September 2022   22:47 Diperbarui: 24 September 2022   17:44 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banyaknya sampah plastik I sumber gambar: https://www.liputan6.com/

Penelitian terbaru menyatakan, larva nyamuk yang menelan mikroplastik dapat menyebarkannya ke rantai makanan manusia." Dikutip dari Gita Laras Widyaningrum - Kamis, 20 September 2018 Nationalgeographic.co.id.

Selama ini isu lingkungan paling familiar yang sering kita dengar adalah tentang bahaya global warming, yaitu naiknya suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh perubahan lingkungan akibat dari pencemaran lingkungan.

Global warming disebut-sebut berdampak luas bagi seluruh penduduk bumi di berbagai negeri, tidak hanya berdampak pada lingkungan global, tetapi merata bahkan sampai pada aspek sosial ekonomi masyarakat, bahkan politik dan keamanan.

Potensi bahaya dari global warming ini cukup nyata, sebab pemanasan global ini mengubah iklim dunia secara keseluruhan, mengakibatkan terjadinya bencana alam; banjir, badai sampai gagal panen karena iklim yang berubah, sehingga menyebabkan kelangkaan bahan-bahan tertentu yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup manusia.

Langkanya ketersediaan barang bisa memicu harga-harga yang naik, sehingga masyarakat menjadi terbebani dan guncanglah keadaan sosial politik di negara tersebut.

Tapi ada ancaman lain yang yang lebih nyata dari global warming ini, hadir dan melekat pada keseharian dan tidak pernah bisa kita lepaskan, efeknya pun berdampak bagi tubuh kita secara langsung, yaitu pencemaran mikroplastik.

Jika global warming lebih dominan disebabkan oleh para perilaku industri besar, pencemaran dari pabrik-pabrik, pembangkit listrik, pembakaran hutan, alih guna lahan yang tidak berdasarkan studi efek lingkungan, berbeda untuk pencemaran mikroplastik ini, setiap orang di dunia ini berpotensi sebagai sebab pencemaran mikroplastik.

Apa yang dimaksud dengan mikroplastik?

Mikroplastik adalah potongan-potongan plastik dalam bentuk yang sangat kecil dengan ukuran kurang dari 0,5 cm.

Apa bahaya mikroplastik?

Mikroplastik ini berbahaya sebab mikroplastik dapat masuk kedalam rantai makanan, dan jika masuk ke dalam rantai makanan maka bisa dipastikan tubuh kita ini sebenarnya makan plastik!

Mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh kita dengan berbagai cara; konsumsi air yang terpapar mikroplastik, konsumsi makanan yang terpapar mikroplastik, dan yang mengejutkan bisa juga masuk ke dalam tubuh kita melalui gigitan nyamuk.

Ilustrasi Sampah Plastik I Sumber Gambar: www.freepik.com
Ilustrasi Sampah Plastik I Sumber Gambar: www.freepik.com

Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1869 oleh John Wesley Hyatt sampai sekarang, kehidupan manusia selalu lekat dengan plastik, keseharian kita pasti tak luput dari menggunakan plastik.

Dari baju yang kita gunakan, cat dinding rumah, makanan siap saji yang kita pesan sampai produk perawatan kulit yang kita gunakan semuanya mengandung plastik.

Dan jika mikroplastik ini masuk kedalam rantai makanan, masuk kedalam tubuh kita, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti perkembangan seksual pria dan wanita yang tidak normal, infertilitas, keguguran, kanker, asma, kelahiran prematur, reaksi alergi, kerusakan sel dan gangguan metabolisme tubuh.

Mari kenali mikroplastik lebih dalam, agar kita mampu menghindari sebab-sebab tubuh terpapar mikroplastik!

Mikroplastik terbagi menjadi dua, yaitu mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder.

1. Mikroplastik Primer

Ilustrasi mikroplastik primer I Sumber: Kompas.com/Shutterstock
Ilustrasi mikroplastik primer I Sumber: Kompas.com/Shutterstock

Merupakan plastik yang diproduksi dengan ukuran sangat kecil/ butiran kecil, biasa digunakan dalam produk kecantikan sebagai pembentuk tesktur. Banyak terkandung dalam kosmetik perawatan kulit, kecantikan dan juga pembersih wajah.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin booming menjadikan industri fashion juga semakin berkembang, begitu pula dengan trend kecantikan, standarnya semakin menjadi jadi, maka tak heran industri kosmetik produk kecantikan semakin tak terhitung jumlahnya.

Yang jadi masalah adalah ternyata produk kecantikan ini banyak menggunakan mikroplastik, di cantumkan dengan penamaan dalam ingredients; PE (Polyethylene) atau PP (Polypropylene), keduanya merupakan mikroplastik yang terkandung dalam produk kecantikan tersebut.

2. Mikroplastik Sekunder

Ilustrasi mikroplastik sekunder I sumber gambar ecorasa.id
Ilustrasi mikroplastik sekunder I sumber gambar ecorasa.id
Adalah mikroplastik hasil dari penguraian sampah plastik yang besar, seperti kantong kresek, botol minuman, kantung makanan ringan dan sebagainya yang berasal dari plastik.

Pada mikroplastik sekunder ini, awalnya adalah plastik berukuran besar, digunakan untuk bermacam-macam fungsi; sebagai kantung belanja, sebagai wadah air kemasan, sebagai wadah makanan ringan ataupun berat, dan beberapa jenis yang lain yang digunakan untuk mendukung kegiatan manusia sehari-hari.

Bagaimana bisa masuk ke dalam rantai makanan?

Ilustrasi membilas tubuh I sumber gambar : health.kompas.com
Ilustrasi membilas tubuh I sumber gambar : health.kompas.com

Ketika kita membilas tubuh setelah menggunakan produk perawatan kecantikan maka PE atau PP akan ikut larut dalam air bilasan tersebut, air bilasan yang telah mengandung mikroplastik tadi menjadi limbah cair rumah tangga.

Limbah cair rumah tangga yang mengandung PE atau PP ini akhirnya mengalir melalui saluran air yang pada akhirnya menuju sungai lalu kemudian laut. Atau jika tidak mengalir ke sungai, air limbah rumah tangga hasil dari bilasan yang mengandung PE atau PP ini, akan terserap oleh tanah, bahkan bisa terserap lebih dalam sampai pada lapisan air di dalam tanah.

Begitu pula dengan mikroplastik sekunder, terurai dengan proses yang dibantu oleh alam menjadi mikroplastik yang tersebar pada lingkungan.

Organisme yang hidup di air akhirnya dengan tidak sengaja menelan mikroplastik tersebut, begitu juga dengan organisme yang berada di darat, tanaman yang telah mengandung partikel mikroplastik dimakan oleh organisme yang ada di darat, otomatis mikroplastik juga ikut tertelan di dalam tubuh organisme tersebut.

Kita tahu bahwa manusia berada pada level teratas dalam rantai makanan, sehingga wajar jika mikroplastik tersebut ikut tertelan saat manusia memakan makanan yang berasal dari laut ataupun darat.

Waspadai Juga Air Minum Kemasan

Sumber Gambar: https://money.kompas.com/read/2022/06/04/082006726/
Sumber Gambar: https://money.kompas.com/read/2022/06/04/082006726/

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menerapkan label peringatan bahaya Bisphenol A (BPA) pada kemasan air minum dalam kemasan. Dikutip dari KOMPAS.TV  

Berita terbaru menyebutkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menerapkan label peringatan bahaya pada air minum kemasan terhadap bahaya Bisphenol-A (BPA) seperti dikutip dari kompas.tv yang tayang pada 15 September 2022 pukul 03.40 wib. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan botol plastik agar tidak mudah pecah dan botol berwarna jernih seperti botol yang biasa digunakan pada air minum kemasan. 

Kebijakan pelabelan peringatan bahaya pada air minum kemasan ini masih dalam tahap perencanaan, sebelum kebijakan ini diterapkan akan dilakukan berbagai kajian data terkait benar tidaknya Bisphenol-A (BPA) ini dapat terlarut dalam air minum kemasan, pada beberapa sumber bahkan menyebut bahwa Bisphenol-A (BPA) tidak akan mungkin larut dalam air minum kemasan, tapi fakta terbaru dari riset yang dilakukan KOMPAS.ID tentang terkontaminasinya air minum kemasan oleh Bisphenol-A (BPA) cukup membuat khawatir masyarakat, sebab diketahui Bisphenol-A (BPA) berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius jika masuk ke dalam tubuh. 

Kebijakan ini sebagai antisipasi awal terhadap bahaya Bisphenol-A (BPA) yang penggunaannya selalu rekat dengan kehidupan kita dan susah untuk dipisahkan dalam produk berupa berbagai botol seperti pada botol/ galon air minum kemasan.

Jumlah Konsumsi Plastik 

Ilustrasi banyaknya sampah plastik I sumber gambar: https://www.liputan6.com/
Ilustrasi banyaknya sampah plastik I sumber gambar: https://www.liputan6.com/

Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara dalam hal ini Indonesia, maka konsumsi plastik dalam berbagai jenis pemanfaatan juga akan meningkat.

Rata-rata pemakaian kantong plastik di Indonesia adalah 700 lembar/tahun/orang maka mencapai 4.000 ton/hari atau setara dengan 16 pesawat Boeing 747. Dikutip dari artikel Prof. Cahyono Agus pada 6 September 2016 dari www.bernas.id

Tidak terbayang jika pemakaian sampah plastiknya setara dengan 16 pesawat boeing 747 setiap hari, maka pencemaran mikroplastik ini sangat luar biasa, bisa jadi tidak ada tempat di dunia ini yang tidak terdapat mikroplastik.

Apa yang bisa kita lakukan?

Total 40 feses [kotoran manusia] yang diteliti, dari target 100 sampel. Dengan bantuan kawan-kawan Navicula dan Koalisi Pulau Plastik, sampel-sampel itu diperoleh dari partisipan berbagai kota di Jawa dan Bali. Hasilnya menunjukkan, tak satu pun sampel luput dari kontaminasi mikroplastik. Dikutip dari Petrus Riski dan Calista Amalia Wiradara [Surabaya] di 28 September 2019 dari www.mongabay.co.id

Jika tidak dilakukan pencegahan terhadap pemakaian plastik secara berlebihan, maka akan terjadi pencemaran mikroplastik yang beredar di lingkungan, baik di darat, udara (mikroplastik dapat beterbangan di udara) dan laut.

Dari hasil penelitian di atas di simpulkan bahwa ternyata dari semua sampel yang di uji, semuanya dinyatakan positif mengandung mikroplastik. Itu berarti tidak berlebihan jika dikatakan semua orang makan plastik!

Pencemaran mikropastik ini berbahaya bagi tubuh, sebab mikroplastik ini dapat merusak sel dan sistem hormonal di dalam tubuh.

Aktivitas sel dan sistem reproduksi manusia juga tak luput dari ancaman bahaya mikroplastik tersebut, dan bahkan dari beberapa sumber mikroplastik ini dapat menyebabkan mutasi genetik dalam tubuh manusia.

Kemungkinan terburuknya dalam jangka panjang adalah generasi-generasi yang lahir dengan terpapar mikroplastik ini bisa saja menjadi generasi yang tidak unggul karena disebabkan berbagai gangguan hormonal yang terjadi dalam tubuh, dan kita tahu bahwa Indonesia menempati peringkat 2 dunia negara penghasil sampah plastik terbanyak, itu artinya seluruh generasi bangsa ini secara tidak langsung bisa jadi telah "makan plastik", dan jika hal ini tetap dibiarkan terjadi, apakabar generasi kita yang akan datang?

Sudah saatnya menggunakan plastik dengan bijak, plastik memang tidak bisa kita hindari, tapi bijaklah dalam memakai plastik, gunakan seperlunya, dan manfaatkan sepenuhnya, jangan buang sembarangan, demi menjaga generasi kita akan datang, generasi unggul tanpa "makan plastik"!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun