Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Unfortunately: Kita Makan Plastik!

10 September 2022   22:47 Diperbarui: 24 September 2022   17:44 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terbayang jika pemakaian sampah plastiknya setara dengan 16 pesawat boeing 747 setiap hari, maka pencemaran mikroplastik ini sangat luar biasa, bisa jadi tidak ada tempat di dunia ini yang tidak terdapat mikroplastik.

Apa yang bisa kita lakukan?

Total 40 feses [kotoran manusia] yang diteliti, dari target 100 sampel. Dengan bantuan kawan-kawan Navicula dan Koalisi Pulau Plastik, sampel-sampel itu diperoleh dari partisipan berbagai kota di Jawa dan Bali. Hasilnya menunjukkan, tak satu pun sampel luput dari kontaminasi mikroplastik. Dikutip dari Petrus Riski dan Calista Amalia Wiradara [Surabaya] di 28 September 2019 dari www.mongabay.co.id

Jika tidak dilakukan pencegahan terhadap pemakaian plastik secara berlebihan, maka akan terjadi pencemaran mikroplastik yang beredar di lingkungan, baik di darat, udara (mikroplastik dapat beterbangan di udara) dan laut.

Dari hasil penelitian di atas di simpulkan bahwa ternyata dari semua sampel yang di uji, semuanya dinyatakan positif mengandung mikroplastik. Itu berarti tidak berlebihan jika dikatakan semua orang makan plastik!

Pencemaran mikropastik ini berbahaya bagi tubuh, sebab mikroplastik ini dapat merusak sel dan sistem hormonal di dalam tubuh.

Aktivitas sel dan sistem reproduksi manusia juga tak luput dari ancaman bahaya mikroplastik tersebut, dan bahkan dari beberapa sumber mikroplastik ini dapat menyebabkan mutasi genetik dalam tubuh manusia.

Kemungkinan terburuknya dalam jangka panjang adalah generasi-generasi yang lahir dengan terpapar mikroplastik ini bisa saja menjadi generasi yang tidak unggul karena disebabkan berbagai gangguan hormonal yang terjadi dalam tubuh, dan kita tahu bahwa Indonesia menempati peringkat 2 dunia negara penghasil sampah plastik terbanyak, itu artinya seluruh generasi bangsa ini secara tidak langsung bisa jadi telah "makan plastik", dan jika hal ini tetap dibiarkan terjadi, apakabar generasi kita yang akan datang?

Sudah saatnya menggunakan plastik dengan bijak, plastik memang tidak bisa kita hindari, tapi bijaklah dalam memakai plastik, gunakan seperlunya, dan manfaatkan sepenuhnya, jangan buang sembarangan, demi menjaga generasi kita akan datang, generasi unggul tanpa "makan plastik"!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun