Begitu pula dengan mikroplastik sekunder, terurai dengan proses yang dibantu oleh alam menjadi mikroplastik yang tersebar pada lingkungan.
Organisme yang hidup di air akhirnya dengan tidak sengaja menelan mikroplastik tersebut, begitu juga dengan organisme yang berada di darat, tanaman yang telah mengandung partikel mikroplastik dimakan oleh organisme yang ada di darat, otomatis mikroplastik juga ikut tertelan di dalam tubuh organisme tersebut.
Kita tahu bahwa manusia berada pada level teratas dalam rantai makanan, sehingga wajar jika mikroplastik tersebut ikut tertelan saat manusia memakan makanan yang berasal dari laut ataupun darat.
Waspadai Juga Air Minum Kemasan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menerapkan label peringatan bahaya Bisphenol A (BPA) pada kemasan air minum dalam kemasan. Dikutip dari KOMPAS.TV Â
Berita terbaru menyebutkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menerapkan label peringatan bahaya pada air minum kemasan terhadap bahaya Bisphenol-A (BPA) seperti dikutip dari kompas.tv yang tayang pada 15 September 2022 pukul 03.40 wib. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan botol plastik agar tidak mudah pecah dan botol berwarna jernih seperti botol yang biasa digunakan pada air minum kemasan.Â
Kebijakan pelabelan peringatan bahaya pada air minum kemasan ini masih dalam tahap perencanaan, sebelum kebijakan ini diterapkan akan dilakukan berbagai kajian data terkait benar tidaknya Bisphenol-A (BPA) ini dapat terlarut dalam air minum kemasan, pada beberapa sumber bahkan menyebut bahwa Bisphenol-A (BPA) tidak akan mungkin larut dalam air minum kemasan, tapi fakta terbaru dari riset yang dilakukan KOMPAS.ID tentang terkontaminasinya air minum kemasan oleh Bisphenol-A (BPA) cukup membuat khawatir masyarakat, sebab diketahui Bisphenol-A (BPA) berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius jika masuk ke dalam tubuh.Â
Kebijakan ini sebagai antisipasi awal terhadap bahaya Bisphenol-A (BPA) yang penggunaannya selalu rekat dengan kehidupan kita dan susah untuk dipisahkan dalam produk berupa berbagai botol seperti pada botol/ galon air minum kemasan.
Jumlah Konsumsi PlastikÂ
Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara dalam hal ini Indonesia, maka konsumsi plastik dalam berbagai jenis pemanfaatan juga akan meningkat.
Rata-rata pemakaian kantong plastik di Indonesia adalah 700 lembar/tahun/orang maka mencapai 4.000 ton/hari atau setara dengan 16 pesawat Boeing 747. Dikutip dari artikel Prof. Cahyono Agus pada 6 September 2016 dari www.bernas.id