Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ancaman Student Burnout pada Sekolah Full Day

9 September 2022   15:06 Diperbarui: 14 September 2022   08:41 2438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika siswa kita selalu telat dalam mengumpulkan tagihan di kelas maka hati-hati, bisa jadi mengalami student burnout. Salah satu efek dari burnout ini membuat siswa mager, atau males gerak.

Siswa tidak merasa termotivasi dalam setiap tagihan pembelajaran di kelas. Timbul sikap cuek, tidak peduli terhadap tagihan-tagihan yang harus di selesaikan. Tidak lagi berorientasi terhadap perolehan nilai, tidak lagi peduli dengan apa yang guru sampaikan di depan kelas.

2. Tidak Termotivasi Belajar

Efek ini biasanya terlihat secara langsung saat siswa berkegiatan di kegiatan belajar mengajar, terlihat dari gesture tubuh, mimik muka, intonasi suara dan respon ketika siswa tersebut berinteraksi dengan guru.

Jika siswa sudah menopang dagu, punggung bersandar ke kursi dan tatapan ke depan yang kosong, hati-hati, siswa anda burnout. Siswa sudah tidak lagi merasakan apa pentingnya belajar, dibenaknya hanya ingin pulang dan rebahan.

3. Penurunan Hasil Belajar

Otomatis, jika dua hal di atas telah nampak maka final nya adalah pada hasil belajar. Hasil belajar pasti akan menurun, karena siswa sudah malas untuk sekedar bergerak, berpikir, menghapal, menganalisis ketika burnout ini terjadi, lelah maksimal sehingga motivasi untuk menjadi terbaik pun kandas.

Yang penting masuk kelas, masalah tagihan tugas dan nilai, mereka tidak peduli, akhirnya nilai hasil belajar pun tidak maksimal.

Apa efek jangka panjang?

Siswa menjadi gagal dalam melaksanakan pendidikan di sekolahnya, menjadi siswa yang bermasalah dengan guru, karena tagihan yang tidak terpenuhi, dan menjadi siswa yang rendah diri, terasing karena selalu gagal dan lambat dalam menyelesaikan tagihan pembelajaran.

Timbul pemberontakan dalam jiwa siswa tersebut, sehingga akhirnya menjadi siswa yang bermasalah.

Bagi para guru ataupun kepala sekolah pada sekolah full day, semestinya harus mulai aware terhadap gejala-gejala burnout ini, pada beberapa kasus, student burnout ini pada akhirnya mengarah dalam bentuk depresi, siswa merasa benci, kecewa dan bosan terhadap aktifitas yang selalu dilakukan tanpa henti ini.

Bagaimana Mencegah Student Burnout?

Diperlukan informasi yang cukup, sinergitas antara siswa, orang tua, guru dan kepala sekolah dalam menghadapi fenomena burnout ini.

Orang tua mungkin jangan terlalu membebani siswa dengan target hasil belajar yang maksimal, bagi para guru, stop jangan memberikan tugas yang berlebihan dan bagi kepala sekolah, bisa membuat kebijakan "healing" pada tiap pekannya agar siswa tidak bosan dan merasa lelah karena berbagai aktivitas di sekolah.

Selamatkan siswa dari burnout, menyelamatkan negeri dari generasi-generasi gagal!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun