Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BBM Naik: Saatnya Berpikir Logis

4 September 2022   00:28 Diperbarui: 4 September 2022   06:25 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi konsekuensi yang masuk akal jika pemerintah menaikkan harga BBM.sumber gambar: https://money.kompas.com

Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM siang tadi, hal ini menimbulkan respon yang cukup beragam di masyarakat, yang jadi persoalan berikutnya adalah efek dari kenaikan harga BBM ini yang seperti biasanya akan menjadi efek domino yang berkepanjangan, BBM naik semua akan naik. Apa yang harusnya dilakukan dalam menghadapi fenomena BBM naik ini?

Menjadi konsekuensi yang masuk akal jika pemerintah menaikkan harga BBM, sebab harga minyak dunia di pasaran global juga semakin naik. Selama ini pemerintah terus  menimang-nimang masyarakat dengan adanya subsidi BBM, padahal adanya subsidi BBM ini ternyata sangat membebani anggaran negara, tak tanggung-tanggung, ratusan triliun dikucurkan hanya untuk menimang-nimang masyarakat agar situasi dalam negeri tetap kondusif. 

Strategi menimang-nimang masyarakat dengan subsidi BBM ini kurang tepat dilakukan, karena membuat masyarakat memiliki pola pikir bahwa pemerintahlah yang mutlak bertanggung jawab atas kenaikan BBM ini, dan masyarakat berhak atas BBM yang murah. Logika berpikir ini seharusnya mulai ditinggalkan, bukan sok nasionalis, tapi real bahwa subsidi BBM ini memang membebani anggaran. Bukan pula sok kaya sehingga siap dengan kenaikan BBM, tidak juga seperti itu, tapi sesuai dengan realita yang ada di kehidupan kita kebutuhan BBM ini digunakan masyarakat lebih banyak untuk kepentingan pribadi dan harian untuk menyokong kehidupan kita yang efeknya kembali lagi kepada masyarakat dengan kata lain bahwa BBM ini adalah kebutuhan pribadi bersama maka wajar masyarakat juga harus siap menanggung efek dari kenaikan harga minyak global yang akan berimbas pada kenaikan harga BBM dalam negeri. Pemerintah harus mengubah haluan dalam penanganan BBM ini agar masyarakat tidak kaget ketika pada saat nya nanti harga BBM naik akibat harga pasaran global yang juga semakin naik. 

Selain harga BBM yang tetap di subsidi timang-timang pemerintah berikutnya dari pengalihan subsidi BBM ini adalah pemberian bantuan. Apakah pengalihan subsidi BBM ini tepat? jika dilihat dari kebermanfaatan aspek ekonomi maka pemberian bantuan ini adalah kebijakan yang tepat untuk pengalihan subsidi BBM, masyarakat kurang mampu akan sedikit terbantu dengan adanya bantuan pemerintah ini, tetapi efeknya juga tidak signifikan dalam menggerakkan dan mengangkat kesejahteraan. Bantuan pemerintah ini bersifat dalam jangka waktu tertentu, merata dan dengan nominal prosentasi minim dari kebutuhan masyarakat pada tiap bulannya.

Timang-timang pengalihan subsidi ini juga berisiko dalam pelaksanaannya, selain kadang tidak tepat sasaran  berikutnya adalah membuat mental kita menjadi mental-mental "menunggu" bantuan pemerintah dan hal ini fatal, karena daya kreatifitas masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan menjadi berkurang sebab mengharapkan uluran bantuan dari pemerintah. 

Sepertinya sudah saatnya pemerintah untuk menggelorakan semangat nasionalisme membangun negeri dengan tidak lagi menimang-nimang masyarakat dengan subsidi BBM dan pengalihan subsidi BBM. Masyarakat harus segera disadarkan bahwa kenaikan BBM adalah keputusan logis pemerintah dalam upaya membuat perekonomian bangsa kita tetap stabil. Tetapi sayangnya isu kenaikan BBM ini menjadi isu yang sangat strategis dalam kancah politik, ada saja yang menjadikan kenaikan harga BBM ini sebagai media untuk menyerang pemerintah.

Siapapun pemimpinnya dari tahun ketahun isu tentang BBM adalah isu yang paling mudah untuk dijadikan bantalan penilaian kinerja kepemerintahan yang sedang berlangsung. Partai-partai yang berada di luar kepemerintahan biasanya menggoreng isu ini untuk menyerang pemerintah, agar masyarakat semakin yakin bahwa pilihan mereka adalah salah, sehingga akan menurunkan tingkat elektabilitas parpol yang sedang memimpin.

Mereka tidak sadar, bahwa kenaikan BBM ini akan senantiasa ada dan mewarnai dalam setiap kepemimpinan siapapun, hingga saat ini solusi yang dirasa yang terbaik dari pemerintah agar tidak memberatkan masyarakat dengan semakin meningkatnya harga minyak dunia adalah dengan memberikan subsidi BBM. 

Carut marut politik lah yang akhirnya membuat kesan bahwa ketika BBM naik berarti pemerintah telah gagal. Padahal selama ini masyarakat lah yang telah gagal dalam memahami konsep apa dan bagaimana BBM bisa murah dan terjangkau di masyarakat. Ada beberapa langkah yang mungkin bisa ditempuh pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat dalam subsidi BBM dan langkah-langkah ini harus dilakukan secara konsisten dan terprogram agar hasil yang diperoleh juga maksimal.

Sosialisasi harga BBM non subsidi

Upaya ini penting dilakukan agar masyarakat juga paham dengan harga BBM yang sebenarnya sesuai dengan harga pasaran global. Sosialisasi ini sekaligus menjadi ajang intropeksi bagi masyarakat bahwa sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang pro dengan masyarakat yaitu dengan tetap memberikan subsidi BBM. Sosialisasi bisa melalui iklan layanan masyarakat di layar kaca ataupun pada media-media sosial pemerintah, dengan harapan akan mendorong kesadaran masyarakat tentang pemerintah yang telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengendalikan harga BBM dalam negeri.

Mengurangi Subsidi BBM secara berangsur

Dengan adanya subsidi BBM ini membuat masyarakat tidak siap ketika harga BBM naik, dan inilah yang menjadikan beragam respon negatif dari masyarakat, demo dan penolakan yang terjadi dikampus-kampus dalam rangka penolakan kenaikan harga BBM. Padahal ini adalah kebijakan logis dalam rangka membuat anggaran negara tetap stabil, tetapi saking lamanya pemerintah menimang-nimang masyarakat dengan subsidi BBM ini kenaikan dan wacana penghapusan subsidi BBM menjadi sesuatu yang tidak masuk akal dimasyarakat. Mereka masih menganggap ini adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam memimpin. Dengan dihilangkannya subsidi BBM diharapkan masyarakat lebih siap jika sewaktu-waktu kenaikan harga BBM terjadi kembali.

Pengalihan subsidi BBM untuk menemukan dan membangun alternatif lain dalam rangka menghilangkan ketergantungan masyarakat dengan bahan bakar fosil/ BBM.

Dapat dipastikan bahwa harga BBM ini akan selalu meningkat pada tiap tahunnya, langkanya sumber daya dari bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui dan peningkatan jumlah volume kendaraan menjadi sebab tidak terhindarkan untuk kenaikan harga BBM pada tiap tahunnya. Lebih bijak jika pemerintah mengalokasikan dana peralihan subsidi BBM ini untuk kegiatan eksplorasi sumber daya lain yang terbarukan yang bisa menghentikan masyarakat dalam mengkonsumsi bahan bakar yang berasal dari fosil ini, atau minimal sembari menyiapkan energi terbarukan, pemerintah bisa membangun kelengkapan infrastruktur kaitannya dalam usaha penghematan BBM melalui penggunaan transportasi publik.

Dibandingkan dengan kebijakan pemberian bantuan kepada masyarakat kebijakan di atas lebih memiliki efek global dan berkepanjangan, menilik bahwa bantuan yang diberikan berupa uang hanya akan dinikmati oleh penerima bantuan tersebut tanpa adanya manfaat global dan berkepanjangan untuk negara.

Solusi yang ditawarkan di atas bukan tanpa hambatan ketika akan diterapkan, tetapi yang paling penting adalah sudah waktunya untuk bangun dari keterlenaan kita akibat terlalu lama dalam timang-timang subsidi BBM untuk kita. Waktunya untuk menunjukan semangat nasionalisme membangun negeri dengan menyadari bahwa kenaikan BBM adalah hal yang logis jangan sampai justru kita membuat provokasi massa yang berujung pada ketidakstabilan negeri Indonesia tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun