Beberapa waktu lalu saya sempatkan diri jalan-jalan ke salah satu mal yang cukup dikenal di kawasan Jakarta Barat. Sebutlan namanya Central Park. Di mal ini banyak dijual barang-barang dan kebutuhan lainnya yang diperlukan seseorang. Entah itu makanan, pakaian, alat olahraga, maupun kebutuhan lainnya.
Apalagi, jalan-jalan saya terbilang jalan-jalan yang tidak diburu waktu. Artinya, waktu bermain saya mengitari mal itu sangat panjang. Bisa dari parkiran sampai keluar parkiran lagi, ha... ha... ha... sekalian ngadem (bahasa Betawi = mendinginkan diri).
Kalau lelah, ya istirahat cari tempat senderan sekadar meluruskan kaki. Sementara, kalau haus, ya tinggal cari minuman atau jus-jusan atau cari es krim penghilang haus. Central Park ini ternyata cukup luas juga setelah dijalani. Keliling-keliling cuci mata, lumayan dapat referensi banyak. Referensi tempat-tempat belanja yang sekiranya murah meriah dan tidak nguras kantong.
Tak terasa hari menjelang pukul 12 siang. Kukuruyuk perut mulai mengundang. Cacing-cacing perut mulai menendang-nendang minta jatah makan. Saya turun menyusuri lantai demi lantai menggunakan eskalator. Saya ikuti ke mana kaki membawa tubuh ini.
Sampailah di unit LGM. Tanya sana-sini di mana tempat makan di sekitaran Central Park ini, sekuriti mengarahkan ke unit LG. Oh, ternyata saya harus turun lagi satu lantai. Nah, benar ternyata, ketika sampai di LG, wuaah... surga makanan berhamparan. Seolah lapar mata nanar melihat makanan yang enak-enak dan lezat.
Lirik kanan kiri, keknya mata belum menemukan tempat makan yang pas. Kaki berat singgah di resto yang rame banget dan terkesan buru-buru nyajiin. Berasa seperti antri makanan "Perang Vietnam". Kaki-kaki ini terus membawa badan hingga ke tengah bagian LG.
Entah kenapa, mata kok tertuju pada salah satu tempat makan yang menarik mata saya dengan tulisan warna merah cukup menyala. Di depan pintu masuknya juga terdapat foto makanan yang menggoda gastronomi saya.
Saya putuskan untuk masuk ke resto dengan nama Secret Recipe tersebut. Hmm... saya masih bertanya-tanya, kenapa namanya Secret Recipe. Dalam tebakan benak saya, mungkin ini adalah resep rahasia yang tidak bisa diberitahukan ke orang-orang apa bahan yang terdapat di dalamnya. Intinya sih halal.
Saya dan ketiga teman memilih duduk di pinggiran yang di belakangnya dipenuh pot-pot bunga plastik beraneka warna dengan pigura makanan dan beberapa keterangan mengenai jenis makanannya. Begitu berada di dalam suasana nyaman menyergap. Tempatnya pun tak terlalu besar tetapi asyik buat kongkow.
Pendingin udaranya pun tak membuat tubuh menggigil. Cat tembok berwarna putih menambah indah suasana dan lapang tempat. Kursi-kursi putih yang tersusun rapi membuat diri betah berlama-lama. Kalau alunan musik yang mengalun tidak terlalu menghentak, akan menambah nikmat untuk duduk asyik di Secret Recipe.