Sambal Matah, dalam dunia kulinaria sudah tidak asing lagi. Matah, berdasarkan kosa kata Bali berarti “mentah”. Sedangkan Sambal Mbemerupakan paduan dari bawang merah dan bawang putih yang digoreng dan ada tumisan cincangan cabe rawit, terasi panggang, serta garam.
Nah, persepsi saya dengan makanan satu ini selama ini salah. Ya, sate lilit. Sate lilit menurut Romi, bukanlah seperti sate gempol atau sate kepal. Tetapi sangat berbeda. Perbedaannya, sate lilit tidak menggunakan tepung dan telur sama sekali. Hal yang perlu kita ketahui pula, bahwa dinamakan lilit karena proses perekatan daging di “KATIK” tusuk sate untuk sate lilit, begitu orang Bali menyebutnya. Di “KATIK” ini dengan cara dipijit-pijit yang dibuat ulir dari atas ke bawah, sehingga membentuk semacam spiral, jadi mirip sekrup. Luar biasa memang kuliner Indonesia di Kampoeng Tempo Doeloe.
Bagaimana dengan Be Siap Menyatnyat? Nah, NYATNYAT ini memiliki arti, dimasak bersama bumbu-bumbu dan berkuah hingga kuah yang ada berkurang banyak tetapi tidak kering, asat. Masih ada kuah yang tertinggal di dalam masakan. Nah, orang Jawa biasa menyebutnya dengan nama NYEMEK.
Jakarta Food Festival di Kampoeng Tempo Doeloe ini semakin semarak dengan nuansa laying-layang. Kita ketahui bersama, bahwa laying-layang merupakan permainan tradisional anak-anak yang dimainkan di tanah lapang. Selain sebagai permainan, laying-layang dipandang sebagai karya seni dan salah satu budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Di ajang ini pula menjadi tempat unjuk gigi para penyaji wine berkompetisi atau dikenal dengan istilah Sommelier, di antaranya Jakarta Best Sommelier Competition, Indonesia Best Sommelier Competition, dan Best South East Asia Sommelier Competition. Ada pengalaman yang dihadirkan dalam Chef Winner Dinner bersama Chef Andrea Peresthu, Chef Eduardo Enrique Montes Traverso, Chef Gilles Marx, Albin & Attila Timar, serta Chef Stefu Santoso by Yukmakan.
Jakarta Wine & Cheese Run pun digelar untuk ke-5 kalinya di tahun ini. Hal ini menjadi salah satu agenda yang paling dinanti pecinta olahraga lari di helatan JFFF. Dilangsungkan pada 30 April, Jakarta Wine & Cheese Run dikemas unik dengan kostum unik bertema “Thematic Costume Around The World”.
Di helatan Jakarta Wine & Cheese Run ini, para anggota keluarga dapat ikut serta dengan tiga pilihan jarak tempuh lari, 10, 5, dan 1,2 km KidsDash untuk peserta anak-anak. Banyak hadiah menarik yang ditawarkan seperti uang tunai jutaan rupiah dan merchandise. Selai itu pemenang mendapat paket wine dengan berat yang sama dengan berat badan orang dewasa, serta paket buah dengan berat yang sama dengan berat badan pemenang KidsDash.
Kerjasama dengan Hungary Tourism Agency, Juara Best Timing pria dan wanita, Juara Best Costume untuk pria dan wanita, dan dua pemenang Lucky Draw di Jakarta Wine & Cheese Run mendapat hadiah utama untuk ikut Budapest Marathon di Oktober 2017.