Miniatur Gunung Batur yang sangat indah. Foto: Dok. Litha Can Lai
Pulang dari Guilin, Jero Wacik memulai ide besarnya untuk membuat geopark di Indonesia, khususnya Bali. Pemikiran Jero Wacik untuk menghadirkan Geopark di Indonesia ternyata berhasil. Ini satu contoh lagi, bahwa ternyata pengorbanannya untuk mengabdi kepada negara benar-benar tidak sia-sia. Geopark Batur berhasil diakui dunia berkat kerja keras dan pembuktian kerjanya. Bayangkan saja, China memiliki 90 gunung berapi dan 10 Geopark, sementara, Indonesia dengan 127 gunung berapi, Geopark nol sama sekali. Dari sini, Jero Wacik terpacu untuk lebih menguatkan keberadaan Indonesia di kancah internasional, apalagi kala itu dirinya tepat memegang kedudukan sebagai Menteri Ekonomi dan Sumber Daya Mineral.
Kehadiran Geopark di Bali menambah lagi deret panjang tempat kunjungan wisata. Tak hanya sekadar kunjungan wisata, orang-orang yang berkunjung ke Batur, secara tidak langsung telah menyehatkan paru-paru mereka.dari hinggapan penyakit. Kaldera Batur memberikan manfaat besar untuk kehidupan orang-orang Batur khususnya, dan para wisatawan umumnya.
Sisi lain bangunan Geopark Batur yang sangat menawan. Foto: Dok. Litha Can Lai
“Tidak ada minggu-minggu yang sepi, hampir setiap minggu orang-orang pergi ke Batur untuk menghirup udara segar. Jadi, Geopark itu menyehatkan rakyat”, ucap Jero Wacik.
Ada banyak keuntungan dengan kaldera Gunung Batur sebagai Global Network of National Geoparks, yaitu promosi wisata Indonesia hingga dunia internasional tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Selain itu, pengelolaan geosite, geowisata dikelola lebih baik, karena setiap empat tahun sekali UNESCO akan melihat dan me-review lagi apa yang sudah menjadi keputusannya.
Di Indonesia sendiri ada lima Geopark lainnya yang tersebar di beberapa provinsi yaitu, Danau Toba (Sumut); Merangin (Jambi); Gunung Rinjani (NTB); Raja Ampat (Papua); dan Kawasan Kars Sewu (Jawa Timur).
Toya Bungkah-Toya Devasya
Dalam pesonanya, untuk kembali menyegarkan saraf tubuh, Bali memiliki banyak tempat pemandian air panas. Di sekitar Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali banyak terdapat sumber air panas, salah satu di Toya Devasya The Ayu Exclusive Kintamani Villa-Natural Hot Spring. Berlokasi di Toya Bungkah, Kintamani, Bali. Di tempat ini ada tiga kolam air panas. Kolam paling favorit terletak tepat di sebelah Danau Batur yang langsung berhadapan dengan Gunung Batur. Tuhan menciptakan Bali dengan ragam pesona keindahan yang tiada tara.
The Ayu Excecutive Villa dengan beragam fasilitas bintang lima. Foto: Dok. Pribadi
Toya Devasya memberikan kenikmatan surga dunia. Tak hanya berendam dan berenang di kolam air panas, kita juga dapat berkegiatan, seperti outbond, Kano, Gathering, Barbequ-an, bahkan makan malam bersama keluarga, teman, dan sahabat. Toya Devasya dibuat dengan mengusung konsep alam terbuka yang dapat dikunjungi setiap hari dengan jam-jam buka yang sudah ditentukan.
Kolam air panas Toya Devasya ini berhadapan langsung dengan pemandangan alam. Tak diragukan kalau setiap hari tempat tersebut sesak dengan sekitar 200an orang untuk berendam dan berenang. Air panas yang yang ada di kolam tersebut benar-benar air yang muncul dari permukaan bumi di pegunungan. Airnya pun tidak berbau, tidak berwarna, dan langsung dapat diminim.
Kolam renang air panas yang menakjubkan di Toya Devasya. Foto: Dok. Pribadi
“Air panas yang terdapat di kolam pemandian atau sekitarnya dapat langsung diminum. Air panasnya tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Biasa, air panas yang keluar dari permukaan bumi mengandung belerang dengan bau agak tajam, di Toya Devasya, tidak,” begitu penuturan I Ketut Mardjana sebagai owner Toya Devasya.
Sisi lain Toya Devasya. Foto: Dok. Elisa Koraag
Kolam air panas Toya Devasya ini bermanfaat juga untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit. Seperti gatal, melemaskan otot-otot tubuh yang kaku, sebagai refleksi otot tubuh, alergi kulit, dan sebagainya. Toya Devasya yang unik dan eksotis ini dapat menjadi pilihan tepat berlibur di akhir pekan di Bali.
Lihat Travel Story Selengkapnya