Hai Dilan....!
Apa engkau masih di masa lalumu..?
Mengatakan bahwa yang berat itu rindu?
Heii.. tunggu dulu Dilan...
Malam ini aku mau bercerita kepadamu..
Kebetulan malam panjang.. Malam minggu jadi kupunya waktu banyak untuk bercerita karena besok bisa bangun telat.. Hahahaha
Dilan...yang berat itu bukan rindu..
Tetapi menjadi guru honorer di sekolah negeri..
Gaji sangat miris tapi hati tetap manis dalam semangat..
Walau terkadang selalu merindu melihat lembaran uang gaji mereka yang tebal..
Maklumlah Dilan... Guru honor itu gajiannya sangat lama..
Boro-boro tiap bulan..Â
Utang sudah membengkak eh si gaji baru datang...
Jadi Dilan..yang berat itu bukan rindu tapi menjadi guru honorer di sekolah negeri..
Guru honor itu harus siap sedia mengajarkan mata pelajaran yang dibutuhkan..
Sering tak dianggap kalau ada pelatihan-pelatihan guru..
Gaji makin kecil saat gaji mereka semakin tebal dengan sertifikasi dan tunjangan lain..
Sering merasa menahan rasa saat gaji ke- 13 dan gaji ke-14 mereka sudah datang..
Ehh gaji ke 5 si guru honorer belum datang...
Walau begitu selalu semangat dalam pengabdian sebagai guru..
Sering mendapat cibiran mengapa mau jadi guru honorer sampai bertahun tahun..
Sebenarnya itu hanya masalah panggilan dalam jiwa untuk menjadi guru walau jauh dari kata sejahtera..
Tapi untunglah Sang Pemilik Hidup memberikan jalan lain untuk dapat rupiah...
Sehingga bisa bertahan hidu walau rasa capek pasti ada, tetapi selalu bersyukur...
Dilan.. Ceritaku sudah selesai..
Doakan saja  ya Dilan supaya pemerintah memperhatikan guru guru honorer di sekolah negeri.. (JV)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI