Desahan nafas tak urung bertepi..
Menelisik rentetan kisah yang tertulis dalam lembaran hidup..
Tak ayal ku remuk dalam masa yang terpendar dalam gelap..
Hanya mata dan telinga yang bisa merenung dalam gelap..
Ahhh sudahlah  tak akan berarti ketika kata kata meluncur begitu saja..
Pyuuhh..... Senja terus berlalu....
Musim penghujan seakan sudah menjadi tamu yang senantiasa menghibur dengan nyanyian gemericiknya....
Dan sang kemarau pun dengan gelak tawanya telah terbiasa mengejek hariku..
Dan ku hanya bisa diam dalam gelap...
Sudah... Sudah cukup....
Sebuah masa yang telah panjang untuk merefleksikan diri dalam diam..
Mencari sebongkah semangat dalam air mata yang terpendar...
Mengumpulkan setumpuk asa akan matahari pagi yang lebih cerah..
Karena sudah terlalu lama kabut menutupinya...
Saatnya untuk menyatakan sikap...
Ya aku pasti bisa...
Pangururan... 29 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H