Benih kentang juga sulit untuk diperoleh petani khususnya yang berada di luar jawa. Penyedian benih kentang dengan memesan dari luar daerah akan membutuhkan tambahan modal sebagai biaya pengiriman dan memiliki beberapa risiko seperti terjadinya kerusakan pada benih pada saat proses pengiriman. Petani kentang juga tidak bisa jika menggunakan benih sendiri secara terus menerus karena kualitasnya akan menurun. Budidaya kentang dengan menggunakan bibit dapat mengatasi mahalnya benih kentang. Bibit kentang yang digunakan bukan lah bibit yang berasal dari kecambah benih kentang melainkan bibit unggul dengan mengaplikasikan teknologi kultur jaringan.
Tersedianya bibit kentang unggul melalui alih teknologi kultur jaringan akan membantu petani kentang dalam menekan modal produksi yang seharusnya mereka gunakan untuk membeli benih. Bibit unggul didapatkan dari hasil perbanyakan propagula kentang in vitro dalam bentuk planlet yang akan diproses sampai dapat dipindahkan ke lahan.
Bibit hasil kultur jaringan akan menghasilkan kentang G0. Perbanyakan bibit kentang unggul dapat dilakukan perbanyakan melaui stek dengan begitu petani tidak akan kesulitan lagi untuk mendapatkan bibit selain mudah juga lebih murah dibandingkan dengan bibit aplikasi kultur jaringan dan kulalitasnyapun tetap sama karena sifat genetik yang diturunkan juga sama.
Stek juga dapat dilakukan pada tanaman kentang G1 dan G2 karena msih bisa digunakan sebagai bibit dan untuk memperkecil biaya karena untuk menghasilkan kentang G0 membutuhkan biaya yang tinggi dan proses yang rumit. Penggunaan bibit unggul melalui alih teknologi kultur jaringan ini perlu dikembangkan di daerah pertanian yang berpotensi untuk membudiyakan kentang dan pertaninya sulit untuk mendapatkan benih atau bibit kentang khususnya (Suliansyah dkk, 2017)
Pengembangan bibit unggul di setiap daerah berpotensi menghasilkan kentang dapat terwujud melalui bantuan dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dengan menyediakan laboratorium kultur jaringan dan memberikan pelatihan kepada petani kentang agar dapat menghasilkan bibit sendiri dengan mandiri. Kemudahan dalam mendapatkan bibit kentang akan mengurangi rasa takut petani untuk menanam kentang juga dapat mendorong petani lain untuk ikut menanam kentang sehingga produksi kentang dapat meningkat. Meningkatnya produksi kentang akan membawa dampak positif bagi negara karena akan meningkatkan ekspor kentang dan meningkatkan pendapatan petani.
Penutup
Kentang menjadi salah satu komoditas pertanian dengan prospek ekonomi tinggi karena banyak disukai masyarakat begitupun olahannya sehingga perlu untuk meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produksi kentang dapat dicapai melalui perbaikan sarana yang digunakan yaitu dengan  menggunakan bibit unggul.
Bibit unggul yang digunakan adalah bibit hasil dari aplikasi kultur jaringan sehingga dibutuhkan peran dari pemerintah untuk memfasilitasi petani kentang agar mampu menghasilkan bibit unggul secara mandiri dikarenakan keterbatasan sangat keterbatasan akan modal dan pengetahuan mengembangkannya. Â Kemampuan petani untuk menghasilkan bibit unggul akan meningkatkan produksi kentang karena modal sebelumnya yang seharusnya digunakan untuk membeli benih kentang dan biaya distribusinya dapat digunakan sebagai biaya untuk melakukan perawatan secara intensif sehingga hasilnya semakin baik.
Daftar Pustaka
Sardianti, A. L. 2018. Analisis Perbandingan Produksi dan Pendapatan Tanaman Kentang Benih Varietas Generasi Baru dan Benih Varietas Lokal di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Journal Of Agritech Science (JASc), 2(2) : 130-130.
Suliansyah, I., Helmi, H., Santosa, B., dan Ekawati, F. 2017. Pengembangan Sentra Produksi Bibit (Penangkaran) Kentang Bermutu melalui Aplikasi Teknologi Bioseluler di Kabupaten Solok. LOGISTA-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2) : 106-116.