Mohon tunggu...
Junita Nita
Junita Nita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hoby saya make up/make up in orang kepribadian saya ramah suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran SEL dan CASEL sangat penting dalam perkembangan anak

20 Januari 2025   16:13 Diperbarui: 20 Januari 2025   16:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Social Emotional Learning (SEL) dan Collaborative Academic Social Emotional Learning (CASEL)

Social Emotional Learning (SEL) adalah proses yang memungkinkan individu, khususnya anak-anak, untuk memahami dan mengelola emosi mereka, mengembangkan keterampilan sosial, serta membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab. SEL memainkan peran penting dalam perkembangan anak karena keterampilan sosial dan emosional yang kuat dapat memengaruhi keberhasilan di sekolah, hubungan sosial, dan kesejahteraan mental jangka panjang.

Sementara itu, Collaborative Academic Social Emotional Learning (CASEL) adalah suatu pendekatan yang lebih luas yang mengintegrasikan prinsip-prinsip SEL dalam konteks pembelajaran akademik. CASEL bertujuan untuk mengembangkan kurikulum yang menyatukan pembelajaran sosial dan emosional dengan pencapaian akademik siswa, sehingga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang secara menyeluruh.

1. Social Emotional Learning (SEL)

Social Emotional Learning (SEL) adalah proses yang berfokus pada pengembangan lima kompetensi utama dalam diri siswa, yang dikemukakan oleh Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), yaitu:

  • Kesadaran Diri (Self-Awareness): Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri serta bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi pikiran dan perilaku. Kesadaran diri membantu siswa untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, serta meningkatkan rasa percaya diri.

  • Pengelolaan Diri (Self-Management): Kemampuan untuk mengatur emosi, perilaku, dan tindakan, serta mengelola stres dan tantangan yang muncul dalam kehidupan. Pengelolaan diri juga mencakup pengembangan keterampilan untuk mengatasi rasa frustrasi, marah, atau cemas dengan cara yang positif dan sehat.

  • Kesadaran Sosial (Social Awareness): Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, berempati terhadap orang lain, serta memahami dan menghormati perbedaan sosial dan budaya. Kesadaran sosial membantu siswa dalam berinteraksi secara positif dengan teman sekelas dan anggota komunitas lainnya.

  • Keterampilan Relasi (Relationship Skills): Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama, menyelesaikan konflik, dan mendukung teman-teman.

  • Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision Making): Kemampuan untuk membuat keputusan yang positif dan konstruktif tentang perilaku pribadi dan sosial, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.

Penerapan SEL di sekolah tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan individu tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa. Pembelajaran SEL diterapkan dalam berbagai konteks, seperti di dalam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan interaksi sosial sehari-hari.

2. Collaborative Academic Social Emotional Learning (CASEL)

CASEL adalah sebuah organisasi nirlaba yang mengembangkan dan mempromosikan implementasi SEL di seluruh dunia, khususnya di sekolah-sekolah. CASEL memiliki kerangka kerja yang lebih luas, yang menyatukan pembelajaran sosial dan emosional dengan tujuan pencapaian akademik. Pendekatan CASEL tidak hanya mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, tetapi juga mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran akademik, sehingga siswa dapat lebih mudah mengaitkan pembelajaran tersebut dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu prinsip utama dalam CASEL adalah bahwa pengembangan keterampilan sosial dan emosional seharusnya tidak terpisah dari kurikulum akademik, melainkan harus terintegrasi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih holistik. Hal ini dikarenakan SEL dapat memperkuat keterampilan yang diperlukan untuk sukses akademik, seperti keterampilan dalam bekerja sama, memecahkan masalah, dan berpikir kritis.

CASEL mengusulkan lima bidang utama untuk diterapkan dalam pendekatan pembelajaran:

  • Keterlibatan Akademik yang Positif: Integrasi SEL dalam pembelajaran akademik bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dan keterlibatan mereka dalam proses belajar. Misalnya, siswa yang merasa terhubung secara sosial dan emosional dengan lingkungan sekolah cenderung lebih termotivasi untuk belajar.

  • Kinerja Sosial dan Emosional yang Positif: Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional yang mendukung kerja tim, komunikasi yang efektif, dan penyelesaian konflik yang konstruktif.

  • Pengelolaan Lingkungan Sekolah yang Positif: Lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung sangat penting untuk keberhasilan SEL. Sekolah perlu menciptakan budaya yang menghargai perbedaan, menyediakan dukungan bagi setiap siswa, dan mendorong ikatan positif antar siswa dan guru.

  • Penerapan Keterampilan Sosial dan Emosional dalam Konteks Akademik: Mengajarkan siswa bagaimana keterampilan sosial dan emosional dapat diaplikasikan dalam situasi pembelajaran. Misalnya, membantu siswa mengelola stres selama ujian atau mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dalam proyek kelompok.

  • Penilaian dan Evaluasi yang Berkelanjutan: Memantau perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa dengan cara yang sistematis dan berkelanjutan. Penilaian ini bisa digunakan untuk menilai dampak SEL terhadap pencapaian akademik dan perkembangan sosial siswa.

3. Manfaat dan Tantangan SEL dan CASEL

Penerapan SEL dan CASEL di sekolah memiliki banyak manfaat. Selain meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa, penelitian menunjukkan bahwa SEL dapat meningkatkan hasil akademik, mengurangi perilaku buruk seperti bullying, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan inklusif. SEL juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka setelah bersekolah.

Namun, ada juga tantangan dalam menerapkan SEL dan CASEL, seperti kurangnya pelatihan bagi guru, kurangnya sumber daya, atau perbedaan pandangan antara orang tua dan sekolah mengenai prioritas pendidikan. Selain itu, mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum yang sudah padat dan fokus pada pencapaian akademik juga dapat menjadi tantangan tersendiri.

Kesimpulan

Social Emotional Learning (SEL) dan Collaborative Academic Social Emotional Learning (CASEL) adalah dua pendekatan yang sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang seimbang antara pencapaian akademik dan pengembangan keterampilan sosial-emosional siswa. Dengan mengintegrasikan SEL dalam setiap aspek pendidikan, baik di dalam maupun di luar kelas, sekolah dapat membantu siswa berkembang menjadi individu yang seimbang secara emosional, sosial, dan akademis. Pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan mereka untuk sukses di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun