Menginjakkan kaki di terminal indihiyang, seperti menginnjakkan kaki di kota mati *lebay. Suasananya lengang, sepi, gelap, kosong. Hanya ada beberapa warung makan yang buka. Berhati-hatilah saat memilih warung makan, karena warung makan yang kami datangi makanannya basi dan dikerubungi semut. Hargaya juga mahal. Satu porsi bisa sampai 30 ribu, padahal hanya nasi, teh, dan pepes ayam semut. Kurang lebih pukul setengah empat bus primajasa datang. Kami menggunakan bus Ac ekonomi primajasa yang harganya lebih murah daripada eksekutif. Jarak tiap kursinya lebih sempit, formasi tempat duduknya 2-3. Berbeda dengan eksekutif yang jarak antar kursinya lebih luas dan formasi kursi 2-2.
Kami tiba di Kampung rambutan kurang lebih pukul setengah 11 malam.
Tips :
1. Anda yang berangkat dari Kampung Rambutan sebaiknya naik bus dari dalam terminal agar dapat tempat duduk.
2. JIka anda ingin menggunakan ojeg untuk ke kaki galunggung, alangkah lebih baik jika tanyakan dan pastikan terlebih dahulu kondisimotornya, apakah bisa nanjak dengan baik atau tidak
3. Usahakan naik ke kawah sebelum pukul sembilan pagi, supaya perjalanan anda ke kawah dengan menaiki tangga tidak terhambat oleh banyaknya orang yang akan naik ke kawah juga
4. Selalu siapkan uang pas untuk ongkos
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H