Mohon tunggu...
Junita Intan Pradana
Junita Intan Pradana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi FKIP Universitas Jambi Prodi Administrasi Pendidikan

Teruslah berlari mengejar mimpimu, hingga suara cemoohan itu berubah menjadi tepuk tangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Nilai Karakter Berbasis Multikultural

31 Mei 2022   18:59 Diperbarui: 31 Mei 2022   19:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan program pendidikan multikultural tumbuh secara cepat dan dilakukan dari tingkat PAUD termasuk pada isinya yakni program pendidikan guru. Mengakui efektivitasnya program pendidikan multikultural dengan jenis sikap positifnya, muncul sebuah kemauan dalam mengkaji lebih inti dalam manfaat dari pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural umumnya untuk mencari dan menggali persamaan nilai yang ada pada jenis budaya dan mengembangkan sikap toleransi terhadap seseorang.

Pendidikan multikultural wajib  memposisikan sekolah dan tempat lembaga pendidikan sebagai sebuah sistem sosial. Dimana sistem komponennya memiliki keterkaitan antara yang satu sama lain. Agar diadakannya perubahan dalam salah satu komponen bisa mengakibatkan pada semua komponen yang lainnya, dan perubahan itu tidak bisa menjadi patokan pada berlangsungnya pendidikan multikultural. Maka dari itu seharusnya komponen yang berkaitan dengan penyelenggara pendidikan multikultural dilakukan sesuai yang diinginkan sebelumnya.

Komponen yang wajib dilakukan, antara lain :
a.Kurikulum resmi/formal
b.Kurikulum tersembunyi
c.Bahan pelajaran
d.Prosedur atau langkah penelitian
e.Program konseling
f.Partisipasi terhadap orang tua dan masyarakat sekitar
g.Bahasa dan dialektik yang dipakai didalam sekolah
h.Etika pengurus pengelola
i.Gaya belajar peserta didik
j.Kebijakan pemerintah
k.Gaya mengajar guru dan strategi pembelajaran yag diterapkan

Contoh pada kurikulum tersembunyi  yakni sesuai dengan namanya kurikulum yang bersifat tersirat, akan tetapi memberikan muatan antara satu dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada disekitar lingkungan masyarakat. Kurikulum ini merupakan bagian dari pada sekolah. pada pelaksanaan pendidikan multicultural, kurikulum tersembunyi mempunyai tugas yang amat penting dan sangat besar. Sebab melalui kurikulum tersebut masalah perbedaan (kelas, sosial, jenis kelamin, suku bangsa, ras/etnik, agama dan budaya) bisa diatasi secara bijak pada sebuah pembelajaran.

Strategi pembelajaran dan gaya mengajar guru memiliki tugas yang tak kalah penting juga, misalnya Dalam mengajar materi yang menjurus sensitive pada keragaman budaya wajib diajarkan dengan semestinya. Jika materi itu disampaikan oleh guru yang memiliki perilaku negative pada suku bangsa, etnik/ras, agama dan juga budaya tertentu, hasilnya pembelajran akan menjadi kacau. Tugas semua warga sekolah amat penting terutama saat membangun situasi yang aman dan tentram pada lingkungan sekolah, yaitu saat melakukann komunikasi antar komunitas  yang ada didalamnya pada sistem sekolah (pengurus, masyarakat, dan komponen peserta didik dengan kondisi yang berbeda).

Dengan membuat sistem pengelolaan yang tidak pilih kasih kondisi peserta didik, itu akan membuat adanya keharmonisan pada keragaman budaya. Melalui usaha staf dan pengelola, sekolah wajib menjadi lingkungan kebudayaan dan tempat terjadinya pertukaran budaya antara suku bangsa, supaya masing-masing suku  bangsa bisa saling memperkaya adat da tradisi uamh dipunya melalui pengenalan sesama budaya. Maka dari itu permasalahan peting pada pendidikan multicultural wajib ditumbuhkan guna keragaman suku bangsa, ras/etnik yang memiliki perbedaan pda sebuah keragaman. Ketidak samaan ini bisa memunculkan keragaman bawaann dalam siswa dikehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada hakikatnya pendidikan nilai karakter yang multikultural yang ditekankan pertumuhan nilai karakter bisa diselenggarakan pada seorang anak jauh lebih banyak sebab melibatkan dari berbagai jenis sekolah.

Menurut Conny, S (2007) pendidikan multikultural adalah proses pengembangan kompetensi dalam sistem standar jamak, yakni persepsi, evaluasi, keyakinan dan tindakan. Kemajuan kompetensi anak bukan dilihat dari kondisi anak, suku, ras, kaya, miskin dan lain sebagainya. Melakukan pendidikan nilai karakter yang multicultural artinya memberikan peluang yang sama terhadap seorang anak. Maksudnya perlakuan standar jamak dalam seseorang tidak sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun