Abusari Wali Menginisiasi Program Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Pembangkit Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara, Abusari Wali, Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara yang dikenal sebagai tokoh yang merakyat, jujur, arif, dan bijaksana, kini memimpin inisiatif yang mengubah lahan kosong menjadi sumber daya produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara.
Program yang digagas oleh Abusari Wali ini menitikberatkan pada penanaman tanaman dengan siklus panen yang beragam, melibatkan tanaman panen jangka pendek, panen jangka menengah, dan panen jangka panjang. Inisiatif ini tidak hanya didasarkan pada potensi hasil pertanian semata, tetapi juga mempertimbangkan tingkat penelitian geologis terkait kesuburan tanah di masing-masing lokasi di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Dengan pendekatan yang cermat terhadap karakteristik geologis tanah, bersama Tim Ahli Geologis dan Abusari Wali memastikan bahwa jenis tanaman yang ditanam di setiap daerah sesuai dengan kondisi tanah yang bersangkutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian secara optimal, sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
"Kami percaya bahwa pemanfaatan lahan kosong harus dilakukan dengan pemahaman mendalam akan karakteristik setiap wilayah. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian geologis bersama tim geologis yang cermat untuk memastikan tanaman yang ditanam sesuai dengan potensi tanah di masing-masing lokasi daerah Sulawesi Tenggara," ujar Abusari Wali.
Dalam program ini, Abusari Wali juga berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti ahli pertanian, agronom, dan pakar lingkungan, untuk memastikan keberlanjutan program terhadap dampak positif dan dampak negatif yang maksimal bagi masyarakat setempat.
Selain memberikan peluang ekonomi baru melalui hasil pertanian (menanam padi), perkebunan (menanam pala, pinang dan cengkeh), peternakan (beternak ayam, bebek, kambing, sapi, dan kerbau), dan kelautan (budidaya rumput laut, karamba laut) dan lain-lainnya, program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara. Hal ini sejalan dengan visi Abusari Wali untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pihak terkait di Sulawesi Tenggara, program pemanfaatan lahan kosong yang digagas oleh Abusari Wali diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari upaya kolaboratif dalam mengoptimalkan sumber daya alam untuk kesejahteraan bersama.
Abusari Wali, dari Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara, menciptakan terobosan inovatif dengan meluncurkan program pemanfaatan lahan kosong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di 17 Kabupaten/Kota di wilayah tersebut sebagai berikut; Bombana, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Baubau, Kota Kendari, Muna, Muna Barat, Wakatobi.
Program yang diinisiasi oleh Abusari Wali ini menitikberatkan pada penanaman tanaman dengan siklus panen yang beragam, mulai dari tanaman panen jangka pendek, panen jangka menengah, hingga panen jangka panjang. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan tingkat penelitian geologis untuk memastikan kesuburan tanah dan hasil yang optimal.
Menanggapi peluncuran program tersebut, Abusari Wali menyatakan, "Saya berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Melalui program ini, kita tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi di wilayah kita." begitu nyatanya Abusari Wali
Pemilihan jenis tanaman didasarkan pada penelitian geologis mendalam untuk memahami kondisi tanah setiap lokasi. Tanaman panen jangka pendek seperti sayuran dan buah-buahan akan ditanam di lahan yang cocok, sementara tanaman jangka menengah seperti padi dan jagung akan diutamakan di lahan-lahan tertentu. Untuk panen jangka panjang, tanaman seperti kopi, kelapa, dan kakao dipilih berdasarkan potensi ekonomi jangka panjang yang dapat dihasilkan dengan baik.
Abusari Wali, yang dikenal sebagai figur yang merakyat, jujur, arif, dan bijaksana, merinci bahwa program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif pada sektor pertanian tetapi juga secara signifikan mendukung pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat setempat dengan menyesuaikan kecocokan sampel tanah yang akan ditanami tanaman unggulan.
"Melalui kajian geologis yang teliti, kita memastikan bahwa setiap lahan yang dimanfaatkan memiliki potensi terbaik untuk berbagai jenis tanaman. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Sulawesi Tenggara," tambah Abusari Wali.
Diharapkan bahwa program ini akan menjadi model untuk pengembangan wilayah lain di Wilayah Sulawesi Tenggara khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya, dengan pendekatan yang holistik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan kosong yang efektif, efisien dan terus berkelanjutan.
Penulis Junirullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H