Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akibat Sex Bebas, Penyebab Terjangkit Penyakit HIV AIDS I, HIV AIDS II, dan HIV AIDS III, Virus Mematikan

1 Desember 2021   07:36 Diperbarui: 1 Desember 2021   08:03 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal pada penemuan isolasi penderita sindrome limfadenopati pada tahun 1983 yaitu penyakit yang menyerang nodus limfa yang pada akhirnya di akui terkait sebagai gelaja banyak penyakit seperti infeksi mononukleusis, antraks, dan AIDS, itu merupakan indikasi awal mula,

Jean Claude Cherman dan Francoise Barre Sinoussi yang pertama sekali menemukan virus mematikan ini dan tak ada obat sampai sekarang, kalau cuma hanya obatnya untuk menghilangkan rasa kesakitan saja ada, namun untuk obat pemulihan memang sama sekali tak ada obat,

Dulu awalnya virus ini disebut dengan ALV (Lymphadenopathy Assosiated Virus), kemudian tahun 1984 peneliti Robert Gallo dari Amerika Serikat ini melanjutkan penelitiannya tentang kasus virus HTVL III yang sekarang di sebut HIV AIDS, dan pada tahun 1986 terbukti bahwa ALV dan HTL III juga merupakan virus yang sama yang menyerang inti syaraf kekebalan tubuh manusia yang kemudian disebut HIV AIDS I,

Tidak lama kemudian ditemukan pula di rumah sakit portugal dari salah satu pasien yang perawatan rujukan itu berasal dari Afrika Barat, dan hasil pemeriksaan laboratorium melalui kloning analisis sekuens mendapat susunan genetik virus HIV AIDS II yang sama dengan HIV AIDS I, yang hanya berbeda 55% secara antigenik dan Akhirnya Kompleks HIV AIDS III, dan secara resmi pula WHO mengumumkan bahwa;

Virus berbahaya HIV AIDS telah menebar dan menular keseluruh negeri eropah dan asia, lansir menurut data WHO, ternyata sebanyak 70-80% penularan HIV AIDS dilakukan melalui hubungan kontak NGENTOT GAYA BEBAS ala heteroseksual, sedangkan 5-10% terjadi melalui hubungan kontak SALAH COLOK TERCOBLOS NAFSU MELENCENG KE LOBANG PANTAT, :)

Hubungan intim seksual melalui PEPEK VAGINA dan LEUBO DUBUR LOBANG PANTAT yang lebih banyak beresiko besar tertular HIV AIDS dalam gelap gemerlapan kehidupan malam, ADA UANG ADA ITU PULAK BARANG?!

WHO juga mengemukakan bahwa pencegahan awal dapat dilakukan dengan cara tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom juga lebih yang menyebabkan tertular akibat kondom terbuat dari karet dan virus ini semakin leluasa masuk melalui gesekan kondom yang sudah semakin licin masuk bersamaan ke lobang PEPEK VAGINA dan PANTAT DUBUR, dan semakin banyak pula pada masa zaman sekarang ini pertumbuhan Virus HIV AIDS ini semakin banyak tersebar di seluruh penjuru dunia, dan belum ditemukan untuk obat penyembuhan total, dan pastinya TIDAK ADA OBAT!

AWAS WARNING BAHAYA SEBELUM TERTULAR, KARENA UNTUK PENYAKIT INI CARA MENULARKAN PENYAKIT TERSEBUT SANGAT MUDAH, SETETES DARAH YANG TERINVEKSI HIV AIDS DAPAT DI COLEK PADA ORANG-ORANG DISEKITARNYA, JADI MESKIPUN ORANG BAIK BAIK YANG TAK PERNAH TERINVEKSI VIRUS HIV AIDS TERNYATA SUDAH TERINVEKSI, MENGAPA? 

KARENA DARI SETETES DARAH YANG TERKONTAMINASI DENGAN ALAT ALAT BARANG YANG DIPAKAI OLEH ORANG TERKENA HIV AIDS DAN TIDAK HANYA ITU SELAIN DARI KONTAMINASI ALAT ALAT YANG DIPAKAI PASIEN YANG TERJANGKIT HIV AIDS, YANG PALING MUDAH LAGI TETESAN DARAH TERJANGKIT HIV AIDS YANG DI GIGIT NYAMUK DAPAT JUGA DITULARKAN KE ORANG LAIN, JADI BANYAK JALUR PENULARAN HIV AIDS KE ORANG ORANG YANG BELUM TERJANGKIT DAPAT DIJANGKITI HIV AIDS

WASPADALAH..WASPADALAH..WASPADALAH!

ASTAQFIRULLAHAL'AZIM, NAUZUBILLAHHIMINZALIQH,

1-12-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun