Merinding dan ketakutan ketika mendengar Big Hammer menghantam bumi, dengan suara menggema terdengar para buruh bekerja lembur kejar target penyelesaiaan proyek jembatan,
Zaman doeloe kakekku Petran Kesehatan RI, jadi sebelum kakek meninggal, kakek aku selalu bilang "Cuk.. ada jembatan yang sedang dibangun di wilayah kita, jadi jangan pulang malam!" Begitulah kata kakek padaku diminta cepat pulang jika waktu hampir jelang malam,
Aku bertanya pada kakek?, "Chik (kakek).. ada masalah apa dengan pembangunan jembatan itu Chik?!
Kakek tidak menceritakan apa-apa tentang pertanyaanku itu, dan kakek ku hanya menjawab "yang penting cucuku pulang saja kau cepat ke rumah, jangan berlama-lama main diluar dengan teman-teman."
Aku hanya menjawab "iya Chik.."
Sebenarnya ada apa sih dengan masalah jembatan itu?, bikin aku penasaran, kalau dulu masa kecilku, belum ada terfikir apapun tentang masalah-masalah proyek jembatan jadi tragedikah, atau di korupsikah?, anak-anak kecil pada masa itu mana ada tahu apa-apa, yang di tahu pada masa kecilku itu, pergi sekolah, pergi ngaji, bermain, makan, dan tidur,
Mengingat hal itu terkadang aneh ben ajaeb lam punggoeng pijet jie teubit guda, artinya hal yang mustahil tak tampak dilihat, kadang terlihat tiba-tiba membuat kuduk bulu roma bangun berdiri, walau merasa aneh dan rasa enggak nyaman saja, seperti ada yang lalu lalang sesuatu gitu?!
Berada ditempat tertentu sudah tercium berbagai macam aroma dan hawa seperti bau busuk, amis, dan ada juga bau wangi, jelas terkadang tiba-tiba di sudut kiri kanan penglihatan sekilas ada yang lewat sekejap dan menghilang, aura dan bau mulut serta perutpun rasa tak nak, mau muntah karena abis makan pete dan jengkol,
Sungguh menyeramkan, pada suatu hari sudah jelang larut malam sekitar jam 22:00WIB, Â kami pulang dari tempat acara khotbah di surau, kami bersama teman-teman yang di dampingi oleh masing-masing orangtua dengan berjalan menggunakan seped ontel zaman dulu,
Aku duduk dibelakan karena waktu itu aku masih kecil, jadi agar anak-anak aman tidak jatuh waktu dibonceng sepeda, masing-masing orang tua kami memang sudah mempersiapkan alas kayu di belakang sepeda untuk memperkuat pegangan bagi anak-anak agar tidak terjatuh,