Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seharusnya Aparat Kapolres Nunukan Menjadi Pengayom Membina Bukan Menendang

26 Oktober 2021   07:52 Diperbarui: 26 Oktober 2021   07:53 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satuan instansi Polri diseluruh wilayah seharusnya bertugas mengayomi masyarakat dan bukan memberikan contoh yang tidak baik terhadap publik masyarakat banyak yang tidak etis,

Seperti yang dilakukan kapolres Nunukan tersebut beredar viral di media berita dan medsos, hal ini sungguh memalukan jika dilihat dari rekaman video cctv yang tertangkap tanpa sensor, video itu menerangkan bahwa;

Pihak anak buahnya ditendang dan di tinju hingga terjatuh, dan terjatuhpun ditendang lagi, jadi ada tiga tahap pemukulan yang dilakukan oleh kapolres nunukan seperti menghajar take off di pertandingan MMA,

Alasan kapolres bahwa ada meeting room dan anak buah dicari tak ketemu sedangkan acara secara virtual dengan Mabes Polres sedang berlangsung,

Hal ini tak pantas dilakukan dan melanggar etika POLRI, apalagi polisi itu petugas alat negara yang mengayomi masyarakat setempat dalam situasi aman, nyaman, damai, dan membikin keadaan itu kondusif,

Walau berujung pada akhir pemukulan itu, Polda Kaltara telah mencopot AKBP Syaiful Anwar dari jabatan Kapolres Nunukan,

Kalau sudah kejadian seperti ini untuk apa lagi?, toh.. nasi jadi bubur, buburpun lupa diangkat dari pemanas ya jadinya gosong,

Hal kejadian seperti ini menjadi pelajaran yang tidak sepatutnya terjadi di khalayak ramai atau di tempat umum, bagusnya penyelesaian dengan proses berfikir sehat dan berwibawa.

26-10-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun