Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konten Terlarang bagi Anak-Anak Tak Cukup Umur

10 Oktober 2021   18:06 Diperbarui: 10 Oktober 2021   18:09 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konten dewasa dan larangan bagi anak tak cukup umur, digambar oleh. Junirullah

Bahaya konten dewasa bagi anak-anak yang belum cukup umur adalah, ketika mereka melihat hal yang sedemikian asiknya dilakukan oleh kedua pasangan orang dewasa, dan anak-anak tak cukup umurpun penasaran dengan apa yang dilakukan orang dewasa dalam tampilan gambar atau video porno grafis dengan melakukan pasang rudal skap seperti ilustrasi diatas.

Banyaknya beredar media gambar pornografis, baik itu gaming, videos, dan bahkan ada medsos yang juga menydiakan konten di atas 17 tahun ke atas itu, membuat orang tua semakin khawatir dengan anak mereka, apalagi bagi anak-anak kaum berkelamin perempuan,

Karena orang tua zaman dulu sudah pernah mengatakan bahwa; "lebih enakan mengembala sapi atau kerbau dengan jumlah banyak, ketimbang menjaga satu anak perempuan semata kojang." Hal ini justru dapat dibuktikan pada peristiwa dan kejadian zaman sekarang ini,

Anak-anak terlalu dibiarkan berkembang tanpa ada bimbingan dari keluarga, yang pada akhirnya anak-anak zaman sekarang lebih banyak memilih hidup keblablasan tak ada tata krama dan perilaku baik terhadap orang tua dan juga bagi sekitaran lingkungan sosial tempat mereka tinggal.

Mengapa terjadi pada zaman sekarang?!, era teknologi tak bisa dibendung oleh semua pihak, karena internet sudah merambah sampai pada pelosok desa, jadi informasi cepat dan mudah di dapat, meskipun terkadang anak-anak bermain dibelakang dan tak diketahui oleh orang tua.

Hal yang perlu diberitahukan oleh orang tua terhadap konten dewasa bagi anak-anak di bawah umur 17 tahun kebawah adalah sebagai berikut ;

1. Dampingi terus dan membimbing anak waktu saat internetan, bagusnya arahkan pada konten yang mengudaksi, pilih topik pembahasan yang anak sukai, hindari anak pada konten-konten internet yang bersifat negatif, porno grafis, seksual yang belum layak untuk dilihat atau di baca, hindari game bertajuk aksi ekstrim, dan masih banyak konten media lainnya yang tak layak di lihat dan di baca oleh anak-anak dibawah umur,.

2. Melatih anak untuk tidak membiarkan dirinya di gendong oleh orang tak dikenal atau laranglah anak-anak untuk tidak menerima apapun pemberian dari orang tak dikenal, karena kebanyakan anak-anak diberikan permen langsung mau dan hal ini menjadi kesempatan bagi pelaku penjahat penculikan anak.

3. Laranglah anak-anak untuk tidak membiasakan diri mereka mencuci cebokan atau setelah buang air besar tidak dibersihkan oleh orang lain, kecuali ibu mereka sendiri, dalam hal ini ibu berkewajiban melarang anak mereka untuk tidak mencucikan cebokan oleh orang lain, dan dalam hal ini terapkan bahwa yang boleh cuci cobokan si anak adalah hanya ibunya sendiri, kalau orang lain tidak diperbolehkan, karena bagi anak-anak perempuan hal ini dapat menjadi fatal dan rawan pemerkosaan anak dibawah umur.

Semua hal tersebut sangatlah berdampak positif dan efektif jika diterapkan dalam setiap rumah tangga, tentunya bagi anak-anak mereka yang dibawah umur 17 tahun ke bawah.

Internet telah mempengaruhi jiwa manusia yang terkadang tanpa sadar sudah membuat korlap bagi penikmat internet, dengan melihat watak dan perkembangan perilaku seseorang, bahwa pengaruh internet sudah memasuki 99% untuk kebutuhan bagi yang ketergantungan dengan internet.

Banyak kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa sekarang ini, juga tidak terlepas dari pengaruhnya internet bagi masyarakat luas, yang terus mengalami tingkat perubahan pola fikir, pola hidup, dan pola tingkah dan perilaku yang dampaknya itu timbul setelah menggunakan internet.

Proses dan pengaruhnya itu tidak secara langsung terdoktrin ke dalam otak manusia, menurut ahli psikologi dampak yang mempengaruhi otak manusia jika di hadapkan pada teknologi internet akan meningkat 70% dibanding dengan perilaku kebiasaan sehari-hari yang hanya diperoleh 30%, baik itu dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun disekitar lingkungan sosial masyarakat dalam proses menjalankan pertemanan.

Anak-anak dibawah umur 17 tahun ke atas lebih banyak mencoba ketimbang orang dewasa yang langsung mempraktekkan pada apa yang dilihat dan dibaca dengan cara ekstrim membabi buta, tak hanya itu pengaruh besar terhadap anak dibawah umur 17 tahun ke bawah dapat mempengaruhi psikologi pada waktu mereka masih belajar, apa yang difikirkan anak anda?!

Pernahkah melihat anak anda melamun ketika habis bermain internetan, atau pernahkah anak anda memaksa untuk membeli hp android ketika melihat teman-temannya sudah pada memiliki semua hp android?!

Kalau tidak dibelikan apa reaksinya?, pasti berakibat fatal, mengapa demikian?, padahal itu diluar sana anak-anak anda berteman dan bergaul dengan sesama teman lain yang mempengaruhi anak-anak anda untuk segera dibelikan hp android, terkadang bukan hal yang biasa lagi itu sering terjadi?! Bagaimana anda menanganinya?, hal ini ketika anak anda sudah meminta hp android itu, menurut psikologi anak anda sudah kecenderungan dengan internet, mengapa hal ini terjadi pada anak anda?!

Hal ini terjadi karena kelemahan pada memperhatikan anak-anak anda disekolah baik itu setelah pulang sekolah ataupun ketika waktu mereka sedang bermain dengan teman-temannya. Ibarat penyakit kanker sudah mengaksr pada stasium 2 (dua) dan hal tersebut jika anak anda sudah minta beli hp android maka anak-anak anda sudah terkena stadium 2 (dua), untuk menyembuhkan kecenderungan terhadap hal ini, tidaklah mudah disebabkan karena prosesnya sudah sangat lama mereka alami diluar sana, sedangkan orang tua mereka tidak mengetahui kemana anak waktu pulang sekolah dan kemana anak-anak mereka pada waktu pergi bermain?!

Internet dengan gamer warnet telah banyak mengubah perilaku anak-anak di masa yang akan datang, dah hal ini sudah banyak kejadian karenz membiarkan anak-anak bermain diluar tanpa perhatian orang tua, dan malahan orang tua memberikan uang jajan untuk anak-anak mereka dapat bermain dengan teman temannya, seharusnya mengawasi anak dibawah umur q7 tahun kebawah adalah tugas kedua orang tua.

Kejahatan dan perilaku ekstrimisme oleh orang dewasa yang dilakukan terhadap anak dibawah umur, kebanyakan dilakukan karena fsktor pengaruh konten dewasa yaitu pornografis, dan terjadilah sodomi dimana, dsn pemerkosaan anak perempuan dibawah umurpun sering terjadi karena ujung-ujungnya setelah di interogasi oleh pihak psikologi dan hukum, bahwa pelaku mengatakan bahwa "habis menonton visual pornographis mereka tak tau meluapkan kemana?, dan akhirnya perbuatan kejahatan itupun terjadi karena ada kesempatan untuk dilakukan oleh sipelaku.

Menurut data yang diperoleh informasi lembaga untuk perlindungan anak, ada banyak anak-anak diluar sana yang masih mengalami nasib sama dan perlakukan bermacam ragam oleh yang mencari mangsa untuk memasarkan anak-anak dan juga menyodomi anak-anak, sekaligus anak-anak perempuan diperkosa berulang-ulang, dan hal itu banyak terjadi di kota-kota besar lantaran terhimpit dengan ekonomi, begitu juga hal yang demikian itu juga di alami oleh anak-anak di desa, karena tidak menutup kemungkinan bahwa internet sekarang sudah mudah di dapat dati kota sampai desa sudah masuk jatingan internet.

Anak dibawah umur harusnya diberikan pengawasan dan terus dibimbing, agar kelak mereka tahu dan sadar betapa pentingnya perhatian keluarga pada masa-masa dimana anak-anak dibawah umur ini terus tumbuh dan berkembang menjadi orang-orang dewasa yang juga kelak mereka akan menjadi calon orang tua bagi anak-anak dan cucu-cucu nek monyangnya.

Internet sudah sangat mudah masuk dan keluar dari kota ke desa dan juga sebaliknya, banyak kejadian kehilangan anak-anak perempuan karena itu akibatnya tadi kurangnya perhatian, dan untuk apalagi kalau sudah terjadi, dicaripun tak tau kemana?! Dilaporkan kepihak yang berwajib juga sama saja, toh.. anak perempuannya sudah menjadi bulan-bulanan kejahatan.

Kalau mau diceritakan dampak kejadian dan peristiwa dari pengaruh internet bagi anak-anak dibawah umur cukup banyak sekali, dan tak habis dikupas satu persatu peristiwa tragedi terhadap sodomi, pelecehan seks apada anak, sampai pada pemerkosaan anak dibawah umur, sungguh miris dan tragis!!

Kata bang napi "kejahatan itu tidak terjadi karena ada niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan.. waspadalah.. waspadalah!!"

10-10-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun