Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music

HAKI Merekom Musik Pilihan Rakyat Indonesia

4 September 2021   10:59 Diperbarui: 4 September 2021   11:01 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai musisi yang handal tentunya mengucapkan suka cita atas kepergian para masing masing idolanya, dan hal tersebut menjadi fans yang sangat fanatik dengan masing-masing aliran jenis musiknya.

Di Indonesia Band ternama GodBles dan di dunia The Beatles, yang semuanya itu memiliki peran dan khas citra rasa bagi etnomusicology sendiri.

Jadi kalau boleh Kompasianer menyarankan Blues nGeJazzy sambil ngeDut saja di Indonesia, mangapa?, karena 70% dari masyarakat Indonesia masih menyukai dangdung yang sekarang ini sudah trend di musica yaitu HouseDhangDhut.

Jadi siapa saja boleh memilih genre musiknya, dengan berpedoman pada teks penulisan yang mengedukasi dan kritis seperti aBang Iwan Fals yang melegend khas pada sosial kemanusian dan masyarakat.

Banyak juga musik pop di Indonesia yang hanya digemari semusim lalu punah tak bergeming lagi, hal ini menjadikan para produsen music mencari music baru yang digarap seperti kacang kenudian dijual kembali dipasar dengan kepingan kaset CD dan dulunya itu dengan kaset pita, 

sekarang ini dan sudah lama berjualan karya dengan flashdisk, 

dan mungkin tak lama lagi penjualan itu menggunakan sistem digital yang mana jika penikmat musik mau mendengar musik kesukaannya harus membayar terlebih dahulu, 

hal ini bertujuan untuk melindungi penyebaran karya hak cipta yang semena-mena dilakukan oleh tengkulak musik untuk menjual karya orang lain tanpa diketahui oleh pemilik karya hak cipta, 

dan salah satunya tengkulak yaitu username YOUTUBE yaitu pengguna yang secara bebas dan besar-besaran mengizinkan menggunakan karya hak cipta orang lain tanpa ada melalukan pemberitahuan dulu kepada pihak pemilik hak cipta karya sesungguhnya, 

walaupun YOUTUBE sudah membuat peraturannya dalam hal karya cipta, namun tengkulak ini masih saja mencari monenitasi melalui dengan cara mengambil karya orang sembarang dan terus menguploadnya?!,

Hal ini menjadikan belantika musik di Indonesia dan dunia mengalami kerugian TRILYUNAN DOLLAR dari hasil eksposis username atau pengguna di YOUTUBE, seharusnya pihak YOUTUBE tidak memberikan hak monetisasi ini ke pihak tengkulak username YOUTUBE.

kasihan royaliti yang sama sekali itu seharusnya biberikan dan diterima oleh anak cucu pencipta karya music ini, toh.. nyatanya royaliti di ambil oleh orang lain, bagaimana nasib anak cucu mereka nanti jika HAKI tak menyikapi hal demikian yang gencar dilakukan di berbagai media jaringan internet?!

misalnya sekecil apapun itu seperti mendompleng kembali dengan cara melakukan video REACTION , nah hal ini cukup konyol, Kompasianer terpikir kagak kalau si username tersebut sudah kehabisan idenya dan akhirnya mencari cara dengan melakukan reaksion hal ini jelas melanggar aturan karya hak cipta, karena musik sudah bagus permainan dan peformance musisinya sudah sangat bagus kok malah di reaksion lagi,

Kasihan me ding an kalau begitu eLho REACTION di kamar mandi aja agar tak terlihat publik dan menggagu karya hak cipta orang lain dengan berkoar-koar tanpa ada memiliki karya sendiri, dan ini pekerjaan paling goblok yang dilakukan oleh dunia terhadap ALIFBATA pemain guitar akustik itu.

dan tentunya yang parah lagi karya orang yang sudah bagus ngapain harus di reaksikan lagi, toh kenyataannya memang sudah bagus, apakah ini hanya untuk mencari ranting saja agar monenitasi naik dan cepat cair seperti adsense simbanse :D .. kasihan dan miris sekali itu karya orang di campur aduk dengan reaksi yang terkadang jarang gosok gigi, hancoer terhamboer itu karya orang.

Rekomendasi Kompasianer di Indonesia selamat mendengar musik DhangDhut, dan untuk bagi diluar negeri selamat mendengarkan BluesNgeJazzY.. Selamat mendengarkan radio online programa saye ini, sekedar mensosialisasikan covid-19 dalam STREAMING RADIO ONLINE.

4-9-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun