Seperti sesak nafas, tuberclousis/TBC, muntah mencret atau MM, flu, bersin dan batuk kering dan berdahak. Jika hal tersebut sudah dialami maka lambat laun kesehatan masyarakat juga semakin memburuk dan tentunya rumah sakit umum bertambah pasien kemudian perawat dan dokter pun bertambah banyak rezekinya, karena semakin banyak orang sakit semakin bagus dan baik kinerja bagi dokter.
Hal ini tak bisa dihindari, sudah memang seperti itu ketetapan hukum alam yang berlaku jika wilayah tidak peduli dengan lingkungan hidup disekitarnya, maka lingkungan alam disekitar itupun tidak peduli lagi pada makhluk yang hidup disekitar alam sekitarnya, mengapa?, tanya kepada manusia mengapa alam disekitar tidak peduli denga  mereka?!,Â
Hal yang ingin disampaikan dalam topik ini adalah marilah giat dan kiat masyarakat menjaga lingkungan hidup agar kehidupan lingkungan masyarakat juga bersih lebih sehat.
Musim kemarau yang harus disiapkan adalah berdo'a kepada Tuhan agar diberikan hujan, dan jika diberikan hujan jangan pernah berkata "Akh kepada hujan", mengapa?, "musim kemarau minta hujan, ketika hujan minta panas, akhirnya diberi kemarau tambah menjadi panas cuacanya".
Menampung air dan menghemat penggunaan air secara boros itu untuk yang tinggal di kota besar, karena hidup di kota tanpa ada air sama dengan seperti kota mati tak berpenghuni, begitulah imbasnya yang dirasakan masyarakat pada musim kemarau di tengah kota. Apalagi arah pasar minggu ke menteng itu banyak debu dan serasa sesak nafas dipenuhi kepulan asap transportasi dan industri di kota besar.
Tak ada yang dapat dilakukan dikota besar, jika masyarakat belum memiliki kesadaran untuk hidup bersih menjaga lingkungan disekitarnya, serta menghemat penggunaan air yang berlebihan, agar kebutuhan air di musim kemarau itu dapat terpenuhi setidaknya untuk kebutuhan mencuci tangan dan cuci muka di saat bangun tidur pagi,Â
soalnya di waktu aku bangun pagi banyak orang rebutan masuk ke wc umum bayar hingga sampai 2000/5000 rupiah, lalu sejenak aku bertopang menung di dalam box pembuangan tinja umum di tugu monas Jakarta tahun 2002.
3-9-2021. Penulis. Junirullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H