Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

17an Dirumah Gunung Indonesia

14 Agustus 2021   17:19 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Merayakan Kemerdekaan bisa dimana saja yang penting mengikuti prokes, perayaan 17an Dirumah Gunung juga dapat dilakukan oleh semua masyarakat yang berdomisili di pegunungan dari Sabang sampai Meurauke.

Foto area gunung penduduk Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto area gunung penduduk Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Lihat ruas jalan menuju kemerdekaan menjadi antusiasi orang-orang yang merayakan HUT RI KE 76, begitu juga dengan kami yang tinggal di Kendari Sulawesi, ikut merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan hobi menulis kemudian jeprat-jepret keadaan lingkungan disekitarnya, untuk menampilkan kedamaian setelah meraih kemerdekaan.

Foto area gunung kebun masyarakat Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto area gunung kebun masyarakat Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Kedamaian dirasakan oleh setiap orang dan momen tersebut dirayakan dengan hikmat, bila melihat tempat seperti ini seperti bergerilya ditahun sebelum merdeka yang penuh peringatan (warning) yang tumbuh dikebun belakang, dan 17an Dirumah Gunung juga merupakan momen merefleksikan kembali renungan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Jejak para pejuang syuhada kemerdekaan Indonesia, yang dimaksud syuhada disini adalah (bagi syuhada yang niatnya itu tulus dan ikhlas dalam perjuangan memerdekan Indonesia) dan bagi yang memiliki niat lain bukan syuhada namanya tapi neraka tempatnya.

Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Kemerdekaan yang sesungguhnya bukan berarti merayakan dengan semena-mena dan sesuka-sukanya saja, akan tetapi yang dimaksud dengan merdeka itu adalah memerdekakan diri dari ganasnya nafsu yang dapat menghancurkan diri sendiri.

Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Begitu banyak kerikil dan batu tajam yang kedepan akan siap-siap melempar regenerasi dari ketidaktenggangrasaan dari perbuatan tangan yang telah memerdekakan Indonesia tapi terlihat jahil sekarang karena penduduk merdeka menjajah diri bangsanya sendiri dengan tanpa peduli terhadap lingkungan, dan bagi alam Indonesia sendiri ini belum dianggap merdeka karena banyak habitat flaura dan fauna yang sesungguhnya lebih baik dari sipenjajah alam Indonesia.

Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Setelah melihat jauh lebih dalam lagi ke dalam bumi Indonesia, sebenarnya alam Indonesia pada kenyataannya belum merdeka dari sekarang ini, meski suasana terlihat merdeka di tengah kota metropolitan, namun dibalik itu 17an Dirumah Gunung belum merdeka sampai sekarang, hal ini menjadikan ALAM INDONESIA sebagai gaya penjajahan modernisasi yang banyak orang sesungguhnya tidak tahu apa itu tentang merdeka seutuhnya.

Foto gunung hutan Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto gunung hutan Kendari. Jepret oleh. Junirullah

100 tahun Alam Indonesia belum meraih kemerdekaannya walau 76tahun sudah dinyatakan merdeka, akan tetapi dibalik itu masih banyak kehidupan di alam Indonesia seperti binatang langka dan tumbuhan langka punah akibat penjajahan manusia itu sendiri terhadap bumi tempat domisilinya manusia itu sendiri. 

Foto Gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto Gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Banyak orang merayakan kemerdekaan pada masing-masing regenerasinya, membicarakan atau ngomong merdeka kepada anak-anak cucunya, padahal semua itu pembodohan nyata kepada regenerasi mendatang, yang siap menghadapi guncangan kemarahan alam yang sama sekali regenerasi tidak tahu akan membinasakan mereka semua punah dan mati.

Foto anak-anak kecil bermain disungai dibawah gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah
Foto anak-anak kecil bermain disungai dibawah gunung Kendari. Jepret oleh. Junirullah

Mereka regenerasi yang tidak tahu apa-apa merayakan 17an Dirumah Gunung, kelak akan menjadi tumbal keganasan alam yang di lakukan oleh orang-orang yang menceritakan kepada mereka pada setiap regenre ke regenerasi bahwa yang dirasakan itu sudah merdeka, padahal sesuatu hal di alam Indonesia yang telah lama terjajah 100tahun itu menuntut untuk atas jajahan yang telah mereka lakukan terhadap alam Indonesia dan itu semua hanya ada dalam hukum alam dan ketetapanNya Tuhan.

14-08-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun