Mohon tunggu...
Bentara Manusia
Bentara Manusia Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Kayu

Lelah, jalani saja, Tuhan tahu waktuNya, kudibawah kendaliNya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Atas Trotoar Ibu Kota

28 Agustus 2023   09:30 Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kupandang langit yang tak lagi biru seperti lautMu,

Kupandang jauh-jauh,

Aku masih si Bungsu yang berdiri di atas pilu.

Ya, aku hanya bisa meramu syair Puisi, untukmu Ibuku Pertiwi

Sa pu mimpi, bukan bunga tidur belaka.

Waktu berjalan cepat, tak sempat melambat, trotoarku direbut.

Aku berjalan di depan menghadang,

Merentangkan kedua tangan yang telah diberikan Allah.

Aku merasa belum sepenuhnya merdeka!

Sayang, ingin kukatakan.

Cuma, lidahku kaku tak mampu bertutur.

Dadaku sesak,

Hatiku terdesak,

Pikiranku terasuki,

Kenyataan yang harus kuhadapi.

Tuhan tahu.

Kurus cungkring, berjalan di Trotoar Ibu Kota.

Menantang kejamnya isi Ibu Kota.

Jakarta, 27 Agustus 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun