Mohon tunggu...
Keliling Dunia
Keliling Dunia Mohon Tunggu... Freelancer - aku adalah Tanah

Baca dengan mata/rasa dengan pikiran/karena aku adalah tanah yang mendambakan bacaan dan tulisan/ karya sastra sebagai bumbu kehidupan///Onesimus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marsinah adalah Kita

8 Mei 2019   20:42 Diperbarui: 8 Mei 2019   21:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MARSINAH ADALAH KITA, 

KITA ADALAH MARSINAH

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Hai anakku,

Tahukah engkau R.A. Kartini?

Tahu Bapa

Hai anakku,

Tahukah engkau Marsinah?

Tidak Ayahku

Dia adalah Perempuan yang lahir pada tanggal 10 April 1969

Mati syahid memperjuangkan hak-hak Buruh dan Perempuan 8 Mei 1993

Sama

Kartini pun diperingati harinya secara nasional pada 21 April setiap tahun

Tapi Kartini adalah sosok pejuang hak perempuan-perempuan Indonesia agar bisa memperoleh pendidikan laiknya kaum pria

Marsinah, anakku

Marsinah

Gadis usia 24 Tahun dengan kekritisannya

Melawan, menentang, meneriaki dengan lantang

Hak-hak Buruh teman-temannya harus dituntaskan

Berkali-kali ia diperingatkan mereka para jahanam

Tak peduli ia anakku

Ia tetap maju

Memimpin jalannya kebenaran

Ia muda dan membara

Usianya sama

Semangatnya sama saat ayahmu menuliskan puisi ini sebelum engkau ada

Kuwariskan perjuangan Marsinah padamu anakku

Dengarlah

Dengarlah lewat telinga dan resapi dalam lubuk hatimu

Sayang,

Ibu Pertiwi tampaknya tak memihak pada Marsinah Gadis itu

Ia disiksa dan dihantam benda-benda tajam

Dilukai

Perbuatan tidak berprikemanusiaan

Kukutuk, tapi siapa mereka sebenarnya

Perintah mana yang mereka benarkan

Haaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh hilang

Pelaku hilang dan mengawang

Kekuasaan mengiring mereka tertawa dan bahagia

Marsinah

Akhirnya

Dalam sakit ia mengakhiri keteguhannya

menutup mata sampailah ia pada keabadiannya

Tuhan,

Adilkah ia diperlakukan para kesatria bangsa seperti boneka

Hina

Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat

Tidak

Hukumlah mereka karna mereka tahu apa yang mereka perbuat

Tapi

Aku diam, Nak

Marsinah, Mbahmu itu

Dalam senyumnya di istana sana

Berkata

Kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri

Tuhan

Negara lupa, bahwa ia dibentuk oleh sekumpulan rakyat yang memiliki tujuan yang sama

Anakku,

Ingatlah, berkata-kata di negeri ini nyawa menjadi taruh

Buruh

Kata yang pahit

Kata yang berduku

Mei menjadi bulan sejarah

Ingatlah anakku

Kelak engkau dewasa

Pasti tahu mana yang benar dan salah

Kalahkanlah kebohongan itu

Hancurkan

Junjung tinggi kejujuran

Encamkanlah

Encamkanlah anakku

Kenanglah Marsinah

Kenanglah mereka yang pergi mendahului kita karena membela kebenaran

Berkabunglah hingga pelakunya dihukum sepantasnya

KM NOL Yogyakarta, 8 Mei 2019

Mengenang in memoriam 26 tahun Marsinah

Harold Dokumen
Harold Dokumen
Harold Dokumen
Harold Dokumen
dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun