Mohon tunggu...
SIAHAAN JUNIOR TERNAMA
SIAHAAN JUNIOR TERNAMA Mohon Tunggu... Freelancer - aku adalah Tanah

Baca dengan mata/rasa dengan pikiran/karena aku adalah tanah yang mendambakan bacaan dan tulisan/ karya sastra sebagai bumbu kehidupan///Onesimus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | "Hooliganisme"

26 September 2018   22:39 Diperbarui: 27 September 2018   00:08 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi, karya Omenbarker dan Lamhot Sihombing (lukisan dinding kamar kostan)

Suporter bola itu bukan prajurit siap mati

Bukan pula rakyat jelata di matamu

Semena-mena engkau bertindak laku terhadap saudara-saudaraku

Pendisiplinan semu jika hanya bermodalkan menampar pipi

Gubernur atau Ketua PSSI atau Jenderal baper yang tak punya hati?

Hingar bingar di area hijau

Sangar seram di area luar

Menghunus nyawa demi sebuah nama

Sepak bola menjadi sorotan media masa

Gubernurku sebagai orang yang disangka

Dia tetap Gubernurku

Pemimpin dan orang nomor satu di Utara Sumatraku

Walau tamparan di pipi kiri dan kanan getas terasa di kepala

Mereka tetap bersorak sorai

Bersatu dalam nyanyian

Membakar semangat ketidakpuasan

Semua dalam solidaritas

Di tribun tempat terasyik berteriak kencang

Mendukung persepakbolaan Indonesia

Pertanggungjawaban

Memikul dua jabatan sekaligus manapaki anak demi anak tangga

Berpikir konstruktif

Bukan mengada-ngada

Dimanakah tanggung jawab Anda?

Sepak bola sebuah olahraga indah dinikmati bersama

Kerusuhan kerusuhan penontonnya merupakan akibat kepengurusan yang tak jelas arahnya

Ketika lagu Indonesia Raya didengungkan

Dinyanyikan ribuan mulut di dalam stadion megah

Ada satu nyawa yang diputus dari jasadnya

Abadi

Kematian telah menjemputnya dalam runyam

Gol gol indah telah mengambil nyawa tak berdosa

Sepak bola yang merebut nyawa anak muda

Kedaruratan keorganisasian sepak bola Republik Indonesia raya

sementara waktu Liga1Dihentikan

Bantul, 26 September 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun