Mohon tunggu...
Sarifudin Junior
Sarifudin Junior Mohon Tunggu... -

simply, singer wannabe, jurnalistical dreamer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menduakan Tuhan

27 Juli 2012   12:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika jalanku buntu, barulah ku mengingat-MU,

Memohon petunjuk dengan menyebut berulangkali ASMA-MU

kemudian KAU selalu menuntunku ke jalan terang-MU

Setelahnya, dalam sekejap saja, lalu aku  lalai menjalankan perintah-perintah-MU

Mengabaikan seruan-seruan yang mengumandangkan, memuji Maha Besar-MU

Entahlah, mungkin karena setan dalam hati telah bercokol dan mengakar

sering menebar janji, untuk kemudian menebar ingkar

selalu hati dan otak bertengkar

larut dalam ricuh yang tak sebentar, bak seribu burung dalam satu sangkar

Tuhan, Alloh SWT, sesungguhnya Engkaulah Master dari semua Pakar

Engkaulah yang mampu menuntun setiap hati yang lagi kesasar

Engakulah yang sanggup mencairkan suasana yang teramat gusar

Engkaulah tumpuan hidup yang memotivasi untuk terus melaju tanpa gentar

Engkaulah sumber dari janji syurga yang penuh dengan segala hingar bingar

Tuhan, tuntunlah hamba untuk selalu menuju ke jalan-MU yang benar

ketika tanpa sadar hamba menduakanmu, buatlah hamba untuk selalu  sadar

ketika hamba terjerumus ke jalan yang tak wajar, ikatkan hamba pada semua hal sewajar

Jangan biarkan hamba terhina dina

jangan biarkan setan mengusai hamba untuk kemudian menjerumuskannya  ke lembah nista

Wahai Tuhan SangMaha Penguasa segalanya, hamba percaya Engkau  mendengar ini  semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun