Pada akhirnya kebenaran akan membuka dirinya sendiri, meski terkadang cukup terlambat bahkan mengorbankan orang lain.
Dari keterangan Darmawan, Ayah Mirna sekaligus lawan utama Jessica dipengadialan kelak terdapat hal yang diputus tapi berusaha disambung kembali. Di ILC Darmawan mengungkapkan bahwa korban tidak mau bertemu langsung dengan Jessica, keterangan ini pun didapat dari Arief suami korban.
Kemudian, masih dari cerita Darmawan bahwa Hani, sahabat lain Mirna menyarankan untuk pergi ketempat lain.
“Mir, kita ke social house aja deh, nggak usah ngopi di situ,” kata Hani, menurut penuturan Darmawan.
Tapi, Mirna justru menolak, dan mengatakan bahwa akan bertemu Jessica di Oliver Kafe.
“Ada Jessica, nggak enak, dia udah lama lho nggak nongol-nongol. Udah mana saya nggak undang saat saya kawin. Nanti dia marah lho.” Jawab Mirna pada Hani waktu itu.
Dialog ini secara keseluruhan adalah menurut penuturan dari Darmawan, ayah Mirna. Sebelumnya, pria itu juga menyebut bahwa Mirna sempat muter - muter sambil menunggu kedatangan Hani, dan akhirnya berdua menemui Jessica.
Tampaknya dari dialog Darmawan ini bisa ditarik beberapa kesimpulan dan pertanyaan ;
Mirna tidak mau (takut) bertemu langsung dengan Jessica karena mengkhawatirkan bahwa sahabatnya itu marah tidak diundang ke pernikahannya. Janggal, karena sebelumnya diberitakan bahwa Mirna dan Jessica sempat bertemu, namun waktu itu Mirna ditemani oleh suaminya.
Ayah Mirna (dari menantunya) mengetahui bahwa Mirna memiliki waktu sekitar empat puluh menit lebih di GI sebelum menemui Jessica. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, darimana Arief (yang memberitahu Darmawan) mengetahui bahwa istrinya sempat muter - muter dulu sebelum ketemu Jessica?
Pertanyaan selanjutnya, jika Mirna memang pernah mengatakan ketakutannya (dalam artian negatif - selain karena pernikahan) terhadap Jessica, mengapa Airef tidak melarang istrinya tersebut bertemu Jessica, atau setidaknya mengapa Arief tidak ikut menemui Jessica setidaknya untuk memastikan dengan dirinya sendiri bahwa Mirna baik - baik saja disana.
Kemungkinan bahwa Arief mempercayakan (menitipkan) Mirna pada Hani memang ada, tapi bukankah jika anda mencitai seseorang, anda akan melindungi orang tersebut semampu anda, sekuat yang anda bisa?
Kambali pada ketakutan (negatif) Mirna pada Jessica, mengapa saat Hani menyarankan tempat lain, Mirna justru khawatir Jessica marah. Bukankah itu menjadi lebih baik, ketika Jessica marah maka perempuan yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu akan memutus hubungan dengan Mirna (paling fatalnya), atau setidaknya hubungan mereka tidak sebaik sebelumnya, sehingga Mirna punya alasan untuk tidak bertemu Jessica lagi. Atau bisa saja Jessica diajak ke tempat lain itu, dan Mirna tinggal mendengar ocehan kekesalan sahabatnya disana. Bukankah sudah biasa bagi kita memindah lokasi pertemuan, meski orang yang akan kita temui sudah menunggu?
Percayalah bahawa film yang digarap seakan sempurna sekalipun, seperti Titanic (pemenang 11 Oscar) pasti ada kesalahan kecil didalamnya. Sutradara perfectsionist terkadang gagal memperhatikan hal kecil yang justru menjadi pertanyaan banyak orang...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H