Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Trik Merawat, Memahami, dan Menghadapi ODGJ Lansia

2 Januari 2021   16:37 Diperbarui: 3 Januari 2021   08:00 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang dengan gangguan jiwa. (Sumber: shutterstock.com via kompas.com)

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah sosok pribadi yang ditakuti oleh banyak orang. Wajah yang tidak menarik dan tatapannya yang menakutkan membuat banyak orang takut. Sehingga hal tersebut menjadi alasan yang utama dari keputusan bayak orang untuk menjauh dari ODGJ.

Sosok ODGJ adalah pribadi yang sulit mengontrol dan memelihara dirinya sendiri. Ia cenderung melukai dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Ketidakstabilan yang ada pada diri ODGJ seringkali membuat ia lupa akan diri sendiri.

Pada waktu saya menempuh pendidikan strata satu, tepatnya pada saat semester tiga, saya diminta oleh sahabat saya untuk menggantikan posisinya menjaga pasien ODGJ lansia di Yogyakarta selama 2 bulan.

Pada waktu itu saya tidak mengerti bagaimana merawat pasien ODGJ yang jumlahnya sekitar 20 orang. 

Keberanian yang ada pada diri saya  ternyata adalah modal yang cukup besar untuk merawat pasien-pasien tersebut.

Pada saat pertamakali saya mau memulai merawat pasien ODGJ, saya di dampingi oleh senior yang telah lama menetap di tempat penampungan pasien ODGJ tersebut.

Ia mengajari saya banyak hal tentang bagaimana cara merawat pasien ODGJ, memahami gejala dari segala aktivitas dan menghadapinya.

Cara Merawat Pasien ODGJ Lansia

Pertama, memandikan pasien. Pada bagian ini berfungsi untuk membuat pasien jauh dari segala penyakit yang dapat membahayakan dirinya.

Kedua, mengecek pasien. Para bagian ini untuk memastikan apakah semuanya telah berjalan dengan baik. Seperti pada waktu mandi apakah sudah bersih.

Ketiga, memberikan makanan yang bergizi. Pada bagian ini berfungsi untuk membuat tubuh pasien selalu sehat sehingga dalam proses selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.

Keempat, memberikan obat secara rutin. Pada bagian ini supaya pasien dapat cepat sembuh seperti semula.

Kelima, mengkonseling setiap hari. Pada bagian ini membuat kita akrab dengan pasien dan memulihkan ingatan pasien.

Keenam, membuat aktivitas/ pekerjaan sehari-hari. Pada bagian ini berfungsi supaya tubuh pasien tetap sehat dengan membuat mereka bayak bergerak. 

Memahami Gejala-gejala dari ODGJ Lansia

Pertama, persepsi yang buruk. Pada bagian ini seringkali ODGJ memiliki persepsi yang salah kepada objek yang dilihatnya. Seperti saat kita mau memotong kuku, mereka seringkali secara spontan memukul kita.

Kedua, emosi yang tidak terkontrol. Pada bagian ini seringkali ODGJ dalam hal-hal tertentu meluapkan emosinya dengan berteriak, melempar batu atau menangis.

Ketiga, bahasa. Pada bagian ini seringkali ODGJ mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat kita mengerti. Ia juga seringkali mejawab pertanyaan kita dengan tidak jelas, seperti lari dari pokok pertanyaan.

Keempat, rasa. Pada bagian ini seringkali ODGJ kehilangan tanggapan indra terhadap rangsangan saraf.

Cara Menghadapi Pasien ODGJ Lansia

Petama, hilangkan rasa takut. Pada bagian ini berfungsi untuk mengurangi tindakan yang tidak menyenangkan dari pasien kepada kita. Pasien akan memukul atau bertindak semena-mena jika ia melihat kita takut dengan dirinya.

Kedua, hilangkan rasa jijik terhadap segala sesuatu. Pada bagian ini berfungsi untuk membuat kita berkerja dengan leluasa. Seperti mencebok pasien yang tidak bisa melakukan hal tersebut oleh karena faktor-faktor tertentu.

Ketiga, milikilah hati yang berbelas kasih. Pada bagian ini berfungsi untuk membuat kita menjadi pribadi yang melakukan segala sesuatu karena sayang, bukan karena gaji atau tuntutan hidup.

Penutup

ODGJ Lansia adalah manusia seperti kita. Ia sangat membutuhkan saluran tangan kita. Jika bukan kita yang mengambil bagian dalam kesusahan mereka siapakah yang akan mengasihinya? Marilah kita mengasihi mereka seperti mengasihi diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun