Mohon tunggu...
Junimarlinda Rambe
Junimarlinda Rambe Mohon Tunggu... Guru - Belajar dan terus belajar

Berbagi itu indah. https://rambejunimarlinda85.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisa Menulis dan Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor bersama Bu Theresia Sri Rahayu, Spd SD

8 Agustus 2020   21:56 Diperbarui: 8 Agustus 2020   21:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar menulis bersama Omjay, dkk. 

Jum'at, 7 Agustus 2020 Pukul: 19.00- 21.00 WIB

Profil Pemateri dapat di Unduh

Beliau mengatakan "saya yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dalam hidupnya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Saya sendiri bersyukur karena di tahun 2020 ini, saya berhasil mewujudkan salah satu mimpi saya yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Hari Rabu yang lalu, Om Jay menghubungi saya untuk berbagi dengan Bpk/Ibu mengenai "Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor". Saya pun bersedia, karena bagi saya, Om Jay adalah sosok yng sangat luar biasa. Yang sudah menularkan virus menulis dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan keajaiban menulis setiap hari. O, ya, Om Bams dan Bpk/Ibu semua, malam ini saya juga menyediakan SURPRISE yang menarik di akhir kegiatan. Jadi jangan sampai kelewatan ya, Bpk/Ibu, saya juga adalah salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis melalui WA Grup yang digagas oleh Om Jay dan tim narsumnya. Saat itu saya tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gel. 4. Dalam salah satu materi, kami diberikan tantangan oleh narasumber yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit".

Materinya sangat menarik dan beliau pun sangat antusias untuk mengikuti tantangan yang Prof. Richardus Eko Indrajit berikan yaitu menulis buku dalam waktu seminggu. Beliau melelang topik bukunya dan meminta kami memilih salah satu topik tersebut dengan langsung menuliskan nama kami.

Saat itu, ada banyak topik yang diberikan. Topik - topik ini terdapat dalam chanel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit yaitu ekoji chanel. Ternyata, Prof. Richardus Eko Indrajit setiap hari melakukan live seminar di youtube dengan berbagai topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat.

https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw. Ini adalah channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit. Silakan like, subscribe dan bunyikan loncengnya dulu ya, Bpk/Ibu. Karena beliau yakin channel Prof. Richardus Eko Indrajit sangat bermanfaat bagi kita.

Saat itu, beliau merasa penasaran dengan salah satu topik yaitu Ubiquitous Learning. Beliau merasa penasaran lalu beliau membuka channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit dan menyimak materi terkait topik tersebut. Setelah itu, tidak menunggu lama. Besoknya langsung beliau daftarkan nama untuk menjadi penulis buku.

Beliau mengatakan "Waahh, luar biasa sekali rasanya saat itu. Saya pun segera menyusun outline dan japri beliau. (seumur - umur baru berinteraksi dengan Profesor secara langsung / japri) lalu di luar espektasi saya, beliau langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yang saya serahkan. Saat itu judul buku saya adalah Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar.

Beliau pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem. Sehingga judul bukunya menjadi Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. Outline yang saya berikan saat itu hanya 3 bab dan beliau hanya mengatakan, "Wah, keren. Saya jadi penulis kedua, ya." Katanya".

Bpk/Ibu bisa bayangkan perasaan saya saat itu ??? Yang lebih membuat saya terharu, keesokan harinya, beliau langsung membuat cover buku saya. Katanya untuk memotivasi guru - guru yang lain. Ini adalah covernya :

tangkapan layar
tangkapan layar
Setelah itu, kami digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup ini, kami saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat ini grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko".

Beliau merasa sangat bersyukur karena dipertemukan dengan rekan - rekan penulis dari berbagai daerah dan mereka adalah guru serta dosen yang menyatakan kesanggupannya menulis buku dalam waktu satu minggu. Jujur, beliau sendiri merasa takut ketika Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April kami akan melakukan presentasi karya. Ini artinya draft buku kami harus segera selesai. mampu atau tidak ya ??? saat itu kita semua ada dalam masa   pandemi. Bahkan sampai saat ini. Di daerah beliau, tidak memungkinkan pembelajaran online, maka menyusun LKS dan melakukan kunjungan ke rumah siswa.

Jadi bisa dibayangkan kesibukan yang beliau hadapi di samping juga kewajiban utama sebagai ibu rumah tangga. Panik, stress, pusing, karena tidak bisa membagi waktu dengan sekian banyak kesibukan. Akhirnya, tanggal 25 April, kami pun bertemu secara virtual. Dan satu per satu, kami bergantian mempresentasikan karya kami.

Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan yang harus kami lakukan. Di antaranya : jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis. Kemudian minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab. Setelah beliau layout dengan ketentuan di atas, jumlah halaman beliau hanya mencapai 60 halaman. Jadi PR beliau sangat banyak di samping beliau juga harus belajar bagaimana caranya membuat index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis.

Beliau memgatakan "Namun, orang bilang sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. Saya pun bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman. Pasti Bpk/Ibu juga penasaran, bagaimana cara saya membagi waktu, saat itu saya mengatakan pada suami saya untuk membantu saya menyelesaikan penulisan buku. Jadi, suami saya bertugas menjaga anak kami yang masih berusia 3,5 tahun dan membawanya bermain di luar saat saya mau menulis. Karena saya butuh suasana tenang.

Malam hari, ketika mereka sudah tidur, saya turun kembali dari tempat tidur dan melanjutkan menulis lagi. Karena malam hari juga waktu tenang. Lalu, bangun pagi juga begitu. Sebelum beraktivitas di dapur, saya sempatkan menulis lagi. Akhirnya, Prof. Eko menyampaikan pada kami, bahwa tanggal 4 April, kami akan berhadapan dengan Penerbit Andi secara virtual. Jadi, naskah kami harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal 4 April. Bpk/Ibu, setelah naskah saya selesai, saya serahkan pada Prof. Eko, saya gelisah sampai tidak nyenyak tidur. Karena inilah penentuan takdir dari tulisan kami. Dan hari yang ditunggu - tunggu pun tiba.

Setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah saya dinyatakan DITERIMA DAN AKAN DITERBITKAN oleh Penerbit Andi. Kemudian, saya dihubungi oleh Ibu Dwinita dari Penerbit Andi dan pada tanggal 20 Juni, beliau mengatakan bahwa tanggal Proof buku saya selesai akan dikirimkan ke saya. Proof itu berupa naskah buku yang sudah dilayout namun masih berupa lembaran / belum dijilid. Dikirimkan pada saya agar saya bisa mengoreksinya bila masih ada kesalahan. Dan, pada tanggal 3 Juli, penantian panjang saya berbuah hasil yang manis.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Saya menerima Proof naskah buku saya berikut lampiran Surat Perjanjian Penerbitan dari Penerbit Andi

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Setelah itu saya menerima desain pre ordernya seperti ini. Dan buku bersejarah ini pun, siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis BISA MENULIS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT MAYOR".

Beliau menonton video Ubiquitous Learning dr channel Ekoji, lalu mencari referensi di google terkait Ubiquitous.  Sebetulnya ini buku ke tiga beliau. Namun buku yang sebelumnya diterbitkan indie. Ada juga beberapa buku antologi saat ikut lomba menulis.

Tips dan trik nya yang beliau  terapkan : buat time schedule (sehari berapa bagian / halaman, kumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP (kecuali benar - benar dibutuhkan) karena cenderung mengecek notifikasi, nulis dulu edit kemudian, kerja sama dengan orang rumah).

Menurut beliau langkah - langkah untuk menyusun naskah dimulai dari memilih tema / topik. Salah satunya dengan  menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik dulu. Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yang menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparan beliau, minimal 5 bab karena mewakili 5 W + 1 H dari hal-hal yang ingin diketahui orang terhadap buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline adalah kita bisa loncat dalam menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika diminta m

Beliau mengatakan "saya yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dalam hidupnya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Saya sendiri bersyukur karena di tahun 2020 ini, saya berhasil mewujudkan salah satu mimpi saya yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Hari Rabu yang lalu, Om Jay menghubungi saya untuk berbagi dengan Bpk/Ibu mengenai "Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor". Saya pun bersedia, karena bagi saya, Om Jay adalah sosok yng sangat luar biasa. Yang sudah menularkan virus menulis dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan keajaiban menulis setiap hari. O, ya, Om Bams dan Bpk/Ibu semua, malam ini saya juga menyediakan SURPRISE yang menarik di akhir kegiatan. Jadi jangan sampai kelewatan ya, Bpk/Ibu, saya juga adalah salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis melalui WA Grup yang digagas oleh Om Jay dan tim narsumnya. Saat itu saya tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gel. 4. Dalam salah satu materi, kami diberikan tantangan oleh narasumber yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit".

Materinya sangat menarik dan beliau pun sangat antusias untuk mengikuti tantangan yang Prof. Richardus Eko Indrajit berikan yaitu menulis buku dalam waktu seminggu. Beliau melelang topik bukunya dan meminta kami memilih salah satu topik tersebut dengan langsung menuliskan nama kami.

Saat itu, ada banyak topik yang diberikan. Topik - topik ini terdapat dalam chanel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit yaitu ekoji chanel. Ternyata, Prof. Richardus Eko Indrajit setiap hari melakukan live seminar di youtube dengan berbagai topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat.

https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw. Ini adalah channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit. Silakan like, subscribe dan bunyikan loncengnya dulu ya, Bpk/Ibu. Karena beliau yakin channel Prof. Richardus Eko Indrajit sangat bermanfaat bagi kita.

Saat itu, beliau merasa penasaran dengan salah satu topik yaitu Ubiquitous Learning. Beliau merasa penasaran lalu beliau membuka channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit dan menyimak materi terkait topik tersebut. Setelah itu, tidak menunggu lama. Besoknya langsung beliau daftarkan nama untuk menjadi penulis buku.

Beliau mengatakan "Waahh, luar biasa sekali rasanya saat itu. Saya pun segera menyusun outline dan japri beliau. (seumur - umur baru berinteraksi dengan Profesor secara langsung / japri) lalu di luar espektasi saya, beliau langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yang saya serahkan. Saat itu judul buku saya adalah Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar.

Beliau pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem. Sehingga judul bukunya menjadi Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. Outline yang saya berikan saat itu hanya 3 bab dan beliau hanya mengatakan, "Wah, keren. Saya jadi penulis kedua, ya." Katanya".

Bpk/Ibu bisa bayangkan perasaan saya saat itu ??? Yang lebih membuat saya terharu, keesokan harinya, beliau langsung membuat cover buku saya. Katanya untuk memotivasi guru - guru yang lain. Ini adalah covernya :

Setelah itu, kami digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup ini, kami saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat ini grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko".

Beliau merasa sangat bersyukur karena dipertemukan dengan rekan - rekan penulis dari berbagai daerah dan mereka adalah guru serta dosen yang menyatakan kesanggupannya menulis buku dalam waktu satu minggu. Jujur, beliau sendiri merasa takut ketika Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April kami akan melakukan presentasi karya. Ini artinya draft buku kami harus segera selesai. mampu atau tidak ya ??? saat itu kita semua ada dalam masa   pandemi. Bahkan sampai saat ini. Di daerah beliau, tidak memungkinkan pembelajaran online, maka menyusun LKS dan melakukan kunjungan ke rumah siswa.

Jadi bisa dibayangkan kesibukan yang beliau hadapi di samping juga kewajiban utama sebagai ibu rumah tangga. Panik, stress, pusing, karena tidak bisa membagi waktu dengan sekian banyak kesibukan. Akhirnya, tanggal 25 April, kami pun bertemu secara virtual. Dan satu per satu, kami bergantian mempresentasikan karya kami.

Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan yang harus kami lakukan. Di antaranya : jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis. Kemudian minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab. Setelah beliau layout dengan ketentuan di atas, jumlah halaman beliau hanya mencapai 60 halaman. Jadi PR beliau sangat banyak di samping beliau juga harus belajar bagaimana caranya membuat index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis.

Beliau memgatakan "Namun, orang bilang sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. Saya pun bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman. Pasti Bpk/Ibu juga penasaran, bagaimana cara saya membagi waktu, saat itu saya mengatakan pada suami saya untuk membantu saya menyelesaikan penulisan buku. Jadi, suami saya bertugas menjaga anak kami yang masih berusia 3,5 tahun dan membawanya bermain di luar saat saya mau menulis. Karena saya butuh suasana tenang.

Malam hari, ketika mereka sudah tidur, saya turun kembali dari tempat tidur dan melanjutkan menulis lagi. Karena malam hari juga waktu tenang. Lalu, bangun pagi juga begitu. Sebelum beraktivitas di dapur, saya sempatkan menulis lagi. Akhirnya, Prof. Eko menyampaikan pada kami, bahwa tanggal 4 April, kami akan berhadapan dengan Penerbit Andi secara virtual. Jadi, naskah kami harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal 4 April. Bpk/Ibu, setelah naskah saya selesai, saya serahkan pada Prof. Eko, saya gelisah sampai tidak nyenyak tidur. Karena inilah penentuan takdir dari tulisan kami. Dan hari yang ditunggu - tunggu pun tiba.

Setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah saya dinyatakan DITERIMA DAN AKAN DITERBITKAN oleh Penerbit Andi. Kemudian, saya dihubungi oleh Ibu Dwinita dari Penerbit Andi dan pada tanggal 20 Juni, beliau mengatakan bahwa tanggal Proof buku saya selesai akan dikirimkan ke saya. Proof itu berupa naskah buku yang sudah dilayout namun masih berupa lembaran / belum dijilid. Dikirimkan pada saya agar saya bisa mengoreksinya bila masih ada kesalahan. Dan, pada tanggal 3 Juli, penantian panjang saya berbuah hasil yang manis.

Saya menerima Proof naskah buku saya berikut lampiran Surat Perjanjian Penerbitan dari Penerbit Andi

Setelah itu saya menerima desain pre ordernya seperti ini. Dan buku bersejarah ini pun, siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis BISA MENULIS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT MAYOR".

Beliau menonton video Ubiquitous Learning dr channel Ekoji, lalu mencari referensi di google terkait Ubiquitous.  Sebetulnya ini buku ke tiga beliau. Namun buku yang sebelumnya diterbitkan indie. Ada juga beberapa buku antologi saat ikut lomba menulis.

Tips dan trik nya yang beliau  terapkan : buat time schedule (sehari berapa bagian / halaman, kumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP (kecuali benar - benar dibutuhkan) karena cenderung mengecek notifikasi, nulis dulu edit kemudian, kerja sama dengan orang rumah).

Menurut beliau langkah - langkah untuk menyusun naskah dimulai dari memilih tema / topik. Salah satunya dengan  menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik dulu. Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yang menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparan beliau, minimal 5 bab karena mewakili 5 W + 1 H dari hal-hal yang ingin diketahui orang terhadap buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline adalah kita bisa loncat dalam menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika diminta memberikan naskah per bab / progressnya.

http://andipublisher.com/sub-48-penulis.html. Ini contohnya dr Penerbit Andi.

Tips dari beliau berminat menulis buku dan ingin bukunya diterbitkan oleh Penerbit Mayor, sebaiknya kenali dulu seluk beluk (visi / misi) Penerbitnya. Terlebih terkait syarat dan prosedur penerimaan naskahnya. Dan coba hubungi  bagian kontaknya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Menurut beliau memang agak sulit jika pada akhirnya kita berperan ganda. Maksudnya sebagai guru, ibu rumah tangga sekaligus penulis. Namun, didasari komitmen tentunya hal ini bisa diatasi bersama - sama. Suami beliau adalah seorang petani. Di daerah kami, Bulan April tidak banyak kegiatan yang dilakukan di sawah. Karena sawah tadah hujan. Jadi, saya bangun komunikasi dengan suami

tentang kesibukan beliau.. Suami beliau juga tidak keberatan. Asalkan beliau  tetap berusaha membagi waktu  untuk mengurus rumah tangga. Lagipula, saat ini suami beliau sudah terbiasa dengan kesibukan beliau karena sejak mutasi ke NTT ini, beliau juga cukup sering tugas di luar daerah, bahkan sampai ke LN selama satu bulan. Jadi dukungan seperti ini yang suami beliau lakukan dan bagi beliau  ini sangat luar biasa.

Beliau hanya segelintir orang yang berani bermimpi besar. Namun bagi beliau, mimpi itu laksana sebuah kunci untuk menaklukan semua rintangan di dunia. Jadi, peliharalah mimpi itu dan segeralah bangun untuk mewujudkannya.

SURPRISE  dari beliau :

Bagi Bapak/Ibu peserta kegiatan malam ini, beliau akan berikan hadiah berupa diskon 20% bagi pemesan buku * BELAJAR SEMUDAH KLIK, MEMBANGUN EKOSISTEM UBIQUITOUS  LEARNING DALAM KONSEP MERDEKA BELAJAR. Syaratnya : Kirim link resume materi malam ini ke no. WA beliau (japri) dan pesan bukunya.

JUGA ADA HADIAH MENARIK yaitu Buku Belajar Semudah Klik

Beliau dan Om Jay serta Penerbit Andi akan memilih satu resume terbaik dari Bapak/Ibu berdasarkan  materi malam ini . Silakan tulis resumenya di blog Bapak/Ibu, bagikan di medsos, dan  wajib men - tag / menandai akun FB beliau : Theresia Srie Batas waktu pengumpulan link resume : Minggu, 9 Agustus 2020 Pkl. 23.59 wib

Pengumuman : Senin, 10 Agustus 2020

KESIMPULAN :

Peliharalah mimpi itu dan segeralah bangun untuk mewujudkannya.

Salam literasi :https://rambejunimarlinda85.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun