Menurut beliau langkah - langkah untuk menyusun naskah dimulai dari memilih tema / topik. Salah satunya dengan  menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik dulu. Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yang menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparan beliau, minimal 5 bab karena mewakili 5 W + 1 H dari hal-hal yang ingin diketahui orang terhadap buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline adalah kita bisa loncat dalam menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika diminta m
Beliau mengatakan "saya yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dalam hidupnya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Saya sendiri bersyukur karena di tahun 2020 ini, saya berhasil mewujudkan salah satu mimpi saya yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Hari Rabu yang lalu, Om Jay menghubungi saya untuk berbagi dengan Bpk/Ibu mengenai "Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor". Saya pun bersedia, karena bagi saya, Om Jay adalah sosok yng sangat luar biasa. Yang sudah menularkan virus menulis dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan keajaiban menulis setiap hari. O, ya, Om Bams dan Bpk/Ibu semua, malam ini saya juga menyediakan SURPRISE yang menarik di akhir kegiatan. Jadi jangan sampai kelewatan ya, Bpk/Ibu, saya juga adalah salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis melalui WA Grup yang digagas oleh Om Jay dan tim narsumnya. Saat itu saya tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gel. 4. Dalam salah satu materi, kami diberikan tantangan oleh narasumber yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit".
Materinya sangat menarik dan beliau pun sangat antusias untuk mengikuti tantangan yang Prof. Richardus Eko Indrajit berikan yaitu menulis buku dalam waktu seminggu. Beliau melelang topik bukunya dan meminta kami memilih salah satu topik tersebut dengan langsung menuliskan nama kami.
Saat itu, ada banyak topik yang diberikan. Topik - topik ini terdapat dalam chanel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit yaitu ekoji chanel. Ternyata, Prof. Richardus Eko Indrajit setiap hari melakukan live seminar di youtube dengan berbagai topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat.
https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw. Ini adalah channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit. Silakan like, subscribe dan bunyikan loncengnya dulu ya, Bpk/Ibu. Karena beliau yakin channel Prof. Richardus Eko Indrajit sangat bermanfaat bagi kita.
Saat itu, beliau merasa penasaran dengan salah satu topik yaitu Ubiquitous Learning. Beliau merasa penasaran lalu beliau membuka channel youtube Prof. Richardus Eko Indrajit dan menyimak materi terkait topik tersebut. Setelah itu, tidak menunggu lama. Besoknya langsung beliau daftarkan nama untuk menjadi penulis buku.
Beliau mengatakan "Waahh, luar biasa sekali rasanya saat itu. Saya pun segera menyusun outline dan japri beliau. (seumur - umur baru berinteraksi dengan Profesor secara langsung / japri) lalu di luar espektasi saya, beliau langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yang saya serahkan. Saat itu judul buku saya adalah Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar.
Beliau pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem. Sehingga judul bukunya menjadi Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. Outline yang saya berikan saat itu hanya 3 bab dan beliau hanya mengatakan, "Wah, keren. Saya jadi penulis kedua, ya." Katanya".
Bpk/Ibu bisa bayangkan perasaan saya saat itu ??? Yang lebih membuat saya terharu, keesokan harinya, beliau langsung membuat cover buku saya. Katanya untuk memotivasi guru - guru yang lain. Ini adalah covernya :
Setelah itu, kami digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup ini, kami saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat ini grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko".
Beliau merasa sangat bersyukur karena dipertemukan dengan rekan - rekan penulis dari berbagai daerah dan mereka adalah guru serta dosen yang menyatakan kesanggupannya menulis buku dalam waktu satu minggu. Jujur, beliau sendiri merasa takut ketika Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April kami akan melakukan presentasi karya. Ini artinya draft buku kami harus segera selesai. mampu atau tidak ya ??? saat itu kita semua ada dalam masa  pandemi. Bahkan sampai saat ini. Di daerah beliau, tidak memungkinkan pembelajaran online, maka menyusun LKS dan melakukan kunjungan ke rumah siswa.