Mohon tunggu...
Juni lius Telussa
Juni lius Telussa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Setelah pulang mengajar saya mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Corona Pasti Berlalu

10 Mei 2020   11:30 Diperbarui: 10 Mei 2020   11:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Belajar renang Tirta Lumba Swimming School Duta Bintaro Tangerang.| dokpri

CORONA PASTI BERLALU

Penulis Juni Lius T. 

Dalam  olahraga air seperti : renang, polo air,  renang indah, snorkeling, arum jeram, kano,  ski air, surfing, selam bebas,  selam scuba dan memancaing.  Merupakan olahraga air  yang tidak beraktivitas dengan adanya pandemi virus corona. 

Salah satu olahraga air yang terkena dampak pandemi  virus corona adalah olahraga renang.Suatu waktu saya coba melangkah ke kolam umum, biasa saya mengajar renang.

 Sesampainya di kolam renang saya melihat dengan mata kepala sendiri gerbang kolam renang ter tutup,   tidak ada berjejer motor dan mobil diparkiran, meja kasir kosong melompong, pengunjung lalu lalang tidak tampak lagi,  petugas kolam bergantian tugas dan ada yang dirumah saja, kantin tutup, proses masak memasak dengan harumnya nasi goreng kambing sudah tidak ada lagi.

 Pengunjung tidak ada karena lebih baik tinggal di rumah dan karena ada larangan keluar rumah di wilayahnya,  aktivitas belajar renang pasti tidak ada sunyi sepi.

 Tidak ada terdengar lagi suara gemericik air pancuran di pojok kolam,  tidak ada lagi suara anak menangis karena tidak kuat menahan emosi dirinya karena takut untuk belajar renang, tidak ada lagi suara lengkingan dari pluit yang dibunyikan guru renang dan tidak ada lagi suara orang tua siswa yang berteriak untuk memotivasi saat anaknya berenang hingga ke tepi " ayo nak kamu bisa"

"20 tahun sudah  menjadi guru renang, dengan ribuan murid pernah yang pernah belajar renang dengan saya" Baru ini kali pertama peristiwa yang membuat kolam renang mati suri dan tidak ada aktivitas" semua menjadi kacau , perekonomian tak menentu bagi guru-guru renang yang penghasilannya dari sektor jasa. 

Walau tak terlihat dari kasat mata,  tetapi dari beberapa curhat teman grup guru renang,  keluhan dan harapan pasti ada seperti:

Keluhan teman guru renang  "sampai kapan virus corona ini aduh dapur tidak ngebul" ya Allah biarlah ini cepat berlalu...

"aduh tidak ada uang untuk makan harian, hanya dari mengajar renang saya dapat  tambahan untuk makan keluarga"

"  Tidak ada cashbon  untuk  membayar  biaya kos bulan ini" keluhan dan kenyataan miris guru renang dipinggiran Kota Tangerang. 

Lihat berita TV atau media online pandemi corona hingga bulan Juni, aduh... " tidak ada biaya untuk sampai bulan Juni"  oh yang sabar ya nak... keluhan anak meminta hadiah ulang tahun yg dijanjikan ayahnya april ini,  Untuk makan saja pas-pasan nak.... 

Banyak kisah sebenarnya dari guru renang, yang hidupnya bersandar dari genangan air di kolam renang. 

Kata orang bijak bila kita memghadapi masalah jangan mencari kambing hitam tetapi cermati dan lakukan prioritas yang positif untuk menghadapi masalah dan juga ambil hikmah dari segala masalah yang ada di depan mata kita.  Ini semua akan menjadi hasil yang positif dibandingkan kita berfikir hanya yang negatif tentang suatu keadaan.  

Hadapilah,  dan lakukanlah hal yang positif dan berdoa pada Yang Maha Kuasa yakin semua masalah akan berlalu,  yakin corona pasti berlalu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun