Mohon tunggu...
Juni lius Telussa
Juni lius Telussa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Setelah pulang mengajar saya mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gangguan Komunikasi

9 Mei 2020   10:57 Diperbarui: 9 Mei 2020   10:50 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan Komunikasi
Penulis : Juni Lius T

Gangguan dalam suatu sistem komunikasi kadangkala terjadi dan mengganggu  komunikasi itu sendiri. Oleh karena itu komunikasi yang berhasil adalah keberhasilan cara penyampaian informasi dari pengirim (transmitter) kepada penerima (receiver) , tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang ditransmisikan dengan baik dan benar.

Menurut De Vito ( dalam Ruliana 2018 ) salah satu nya dapat terjadi  gangguan atau noise ialah suatu gangguan atau adanya noise dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Suatu gangguan yang dapat menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber saat mengirimkan suatu pesan kepada penerima pesan. 

Suatu gangguan dikatakan ada gangguan dalam sistem Komunikasi, bila pesan yang disampaikan oleh sipembuat pesan berbeda dengan pesan yang di terima.

Gangguan  komunikasi pada kenyataannya, seringkali sinyal informasi yang diterima oleh receiver,  mengalami kerusakan atau kesalahan. Sebagian besar kesalahan pengiriman informasi atau pesan dalam sistem komunikasi disebabkan oleh noise.

Gangguan komunikasi atau terjadinya noise dalam sistem komunikasi.  Kadang kala kita alami dalam kehidupan sehari -hari  bukan hanya di radio, telp dll tetapi saat kita berada di rumah,lingkungan kerja,dan lingkungan masyarakat dimanapun kita bersosialisasi dengan orang lain. 

Gangguan saat kita berbicara untuk menyampaikan ide atau pesan maupun informasi kepada orang lain, yang mengalami gangguan /noise sering terjadi disekitar kita. 

Gangguan ini sangat-sangat menjengkelkan, yang datangnya dari diri kita sendiri maupun  dari sekitar kita saat berbicara, maupun di lingkungan orang yang mendengarkannya.

Gangguan komunikasi kadangkala membuat kita sakit kepala dan dilanjutkan  dengan emosi. Saat emosi tersebut pengendalian diri sangat kita butuhkan. Kita harus lebih sabar dan mengatur ucapan dan tutur bahasa kita.

Gangguan komunikasi mengakibatkan salah persepsi dari orang yang menerimanya.  Contoh nyata saat ini dengan pandemi covid 19 misalnya,  di awal-awal pemberlakuan belajar online,  tidak sedikit guru, orang tua, para siswa yang harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru untuk beradaptasi. 

Gangguan komunikasi di jejaring sosial , grup whatsapp  yang seharusnya membawa manfaat,  menjadi sedikit noise dengan simpangsiurnya berita wabah korona dan sekaligus perubahan cara belajar siswa yang biasanya tatap muka dengan guru kini hanya belajar dari  rumah saja. 

Seiring berjalannya waktu dan penyesuaian kondisi saat ini,  kita dapat menerima dan gangguan komunikasi mulai berkurang. Gangguan komunikasi dapat dihilangkan, bila kita memahami dan menkoreksi diri masing-masing. Untuk penerima pesan kita dapat mencerna maksud pesan yang disampaikan,  dan untuk pengirim pesan harus lebih efektif lagi dalam penggunaan kata-kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun