Hari ini, 2 Mei 2023, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hardiknas merupakan hari yang penting bagi dunia pendidikan di Indonesia. Tanggal 2 Mei merupakan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan yang memiliki peran penting dalam mengembangkan pendidikan di negara kita.
Bagi para guru, Hardiknas merupakan momen untuk merenungkan kembali peran dan tanggung jawabnya dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berkualitas. Guru juga dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas mengajar mereka, serta memperkuat keterlibatan dengan orang tua siswa dan komunitas sekolah.
Sementara itu, bagi para siswa, Hardiknas merupakan kesempatan untuk menghargai dan menghormati guru-guru mereka, serta menghargai pentingnya pendidikan dalam kehidupan mereka. Siswa juga dapat memanfaatkan momen ini untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dan meningkatkan motivasi belajar mereka.
Dalam menciptakan pengalaman yang berkesan dan bermakna untuk siswa pada momen hardiknas, kelas V SD Candle Tree Serpong telah mengikuti Lomba Baca Puisi. Lomba ini memberikan tantangan bagi saya sebagai guru bahasa Indonesia dan sekaligus memberikan pengalaman yang sangat berharga.
puisi mereka dan memperdalam pemahaman tentang sastra Indonesia.
Lomba Baca Puisi adalah salah satu cara yang bagus untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan menulisBekerja sama dengan beberapa rekan guru, berbagai persiapan pun telah dipikirkan dengan matang, seperti:
1. Menentukan tema puisi, yaitu Pendidikan.
2. Menentukan jadwal pelaksanaan, yaitu pada saat jam pelajaran.
3. Menyiapkan tempat dan ruangan yang nyaman, mencetak banner, menyiapkan peralatan dokumentasi, dll.
Selain persiapan teknis, tantangan terbesar dalam mengadakan lomba puisi kali ini adalah memotivasi siswa untuk berpartisipasi. Sebagai guru, saya harus bisa menginspirasi siswa dan menunjukkan cara yang menyenangkan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan menulis dan membacakan puisi mereka.
Pada saat pelaksanaan lomba, ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan. Rasa gugup dan demam panggung, serta kurangnya percaya diri menjadi kendala saat giliran tampil di depan teman-temannya. Tetapi dengan bimbingan dan arahan, akhirnya mereka mampu membacakan puisinya.
Di bagian akhir, setiap siswa yang telah tampil dinilai sesuai kriteria dalam rubrik penilaian yang telah diberikan sebelumnya. Kriteria penilaian ini sangat membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan memberikan motivasi tambahan untuk membacakan karya puisinya dengan baik.
Sebagai bentuk apresiasi, siswa dengan penampilan terbaik diberikan penghargaan berupa piala "Pembaca Puisi Terbaik"
Semoga, piala ini menjadi asa dan kenang-kenangan yang berharga bagi siswa. Piala tersebut dapat dijadikan simbol atas prestasi yang telah dicapai, serta menjadi pengingat akan momen bersejarah dalam momen Hardiknas tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H