Mohon tunggu...
Elen Pakpahan
Elen Pakpahan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SD Candle Tree Serpong

belajar mengajar, menulis dengan optimis, bercerita dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni Bertetangga: Gampang-Gampang Susah?

28 Februari 2023   21:33 Diperbarui: 28 Februari 2023   23:06 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki tetangga yang ramah adalah sebuah berkah.

Ketika kita punya masalah tentang lingkungan rumah, pada tetangga kita bisa berkeluh kesah. 

Tapi bagaimana, jika sang tetangga tak punya etika? Tanpa rasa bersalah, menciptakan masalah dan membuat susah?

Banyak terjadi sekarang ini, rasa peduli berubah jadi dengki. Iri hati pada sesuatu yang tak dimiliki. Simpati dan puji pun bisa berubah caci maki.

Pernah beredar di media sosial. Segala soal antartetangga yang bersengketa. Beberapa di antaranya bisa diselesaikan dengan bantuan RT dan RW saja, tapi tak jarang, ada yang tak kunjung damai bahkan sampai pihak kepolisian turun tangan.

Apa saja masalahnya?

  • Pernah dengar tetangga putar musik terlalu keras? Mending kalau lagunya sama dengan selera musik kita. Kalau tidak, detik dan menit rasanya berputar lama. Ada juga tetangga yang kalau berbicara terlalu "nge-gas", atau mengadakan pesta yang terlalu "bebas", dapat mengganggu ketenangan, kan?
  • Tetangga punya hewan peliharaan tapi kurang dirawat? Bau yang tak sedap pasti bisa mengganggu kenyamanan tetangga lainnya.
  • Ada lagi masalah properti. Tetangga punya pohon yang tumbuh terlalu tinggi. Akarnya tembus ke jalan atau tanahnya tidak dirawat dengan baik.
  • Punya kendaraan tapi tak punya lahan parkir. Mobil dan motor diparkir di pinggir, jalan pun terblokir. Jalan masuk tetangga lain terhambat akhirnya jadi konflik.
  • Tetangga tidak ramah atau bermasalah secara sosial? Sekeluarga saja sering bertengkar atau  berperilaku tidak pantas? Tetangga lain pasti merasa tidak aman dan tidak nyaman.
  • Ada lagi kegiatan bisnis tetangga yang dilakukan di rumah. Mesinnya kadang menimbulkan kebisingan, belum lagi aktivitas lalu lintas yang hilir mudik bolak balik sering terjadi.

Lantas, bagaimana sebaiknya seni bertetangga yang ternyata gampang-gampang susah ini?

Ada beberapa tips agar hubungan harmonis bertetangga dapat terjaga:

1. Saling menghormati
2. Berkomunikasi dengan baik
3. Hindari kebisingan dan kebocoran suara
4. Jagalah kebersihan
5. Hindari konflik
6. Kenali tetangga kita
7. Hargai perbedaan

Dengan mengikuti tips tadi dan berusaha untuk menjadi tetangga yang baik, kita bisa membangun hubungan yang sehat dan harmonis dan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk hidup bersama.

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk sosial. Jika kita punya toleransi, harusnya peristiwa apa pun juga tak lagi jadi soal. Kita bisa selesaikan dengan banyak akal. Komunikasi dan kompromi pasti ada jalan keluar. 

Bukankah musyawarah untuk mufakat jauh lebih indah? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun