Siapa yg pernah waswas berada di ATM? Beberapa waktu lalu, saya pernah mengalaminya.
Saat sedang berada di depan sebuah ATM BCA untuk menyetor beberapa lembar uang tunai, seorang Ibu datang belakangan, dan bertransaksi di ATM sebelah kanan saya.
Si Ibu terdengar beberapa kali menggerutu. "Ya, ampun. Nggak ada struknya. Nggak ada keterangan nggak cetak!" Sepertinya beliau membutuhkan struk ATM dari transaksi yang dia lakukan. Sayangnya mesin yang dipakai tidak mengeluarkan itu.
Saya yang sedang berusaha merapikan lembaran uang agar tersetor di mesin, mencoba fokus dan tidak terlalu memedulikan gerutunya. Sebenarnya saya takut juga, jangan-jangan Ibu ini modus untuk mengalihkan perhatian. Saya waswas sekali. Banyak cerita yang kurang baik pernah ada tentang penipuan di ATM.
"Duh, uangnya jelek. Nggak bagus uang yang keluar dari ATM ini!" Si Ibu berceloteh lagi.
Tuhan,.... (saya berdoa dalam hati) Saya takut sekali saat itu, waspada dengan hipnotis atau apalah. Sesekali saya memang melirik ke arah beliau, seperti menunjukkan rasa simpati sambil tetap menyelesaikan transaksi setor tunai.Â
Saya kaget, tiba-tiba Si Ibu berbahasa Batak, "Ai roa-roa ma hepeng on."Â
Spontan saya berhenti sebentar. "Kamu orang Batak, kan?"Â
"Iya, Bu." Jawab saya singkatÂ
(Apa wajahku memang kotak-kotak banget, ya? Dia tau saya Batak?)
"Boru Pakpahan, kan?" tanyanya lagi.Â
"Koq, Ibu tau?" Saya semakin kaget.Â
"Iya saya kenal kamu gereja di Ambrosius."
Ahhhhh, .... Saya bernafas lega. Saya takut sudah terhipnotis atau apa, ternyata teman gereja. Saat itu, saya memang aktif sebagai lektor di sebuah Gereja Katolik Santo Ambrosius dekat lokasi ATM. Mungkin beliau mengenal saya karena itu. (Saya mulai ge-er)
"Oh, Ibu di Ambrosius juga? Masuk lingkungan apa, Bu?"Â
"Lingkungan Santa Lusia Blok D (Maaf, kalau saya ga salah dengar). Saya boru Hutabarat, suami saya marga Tobing."Â
Saat dia pamit duluan, saya pun tersenyum mempersilakan.
Sepulang dari ATM, saya berbagi cerita tentang kejadian itu di facebook, berharap orang lain juga lebih waspada terlebih punya pengalaman serupa. Beragam komentar saya terima, beberapa di antaranya berkata begini, "Benar, kita harus waspada apalagi pernah kejadian seorang ibu yang sudah tua dihipnotis, semua uangnya di BCA diambil dan tukang hipnotisnya mengaku kalau dia petugas BCA. Tapi kalau cerita barusan tadi sepertinya ibu itu sudah kenal, jadi beliau ramah berusaha ceplas ceplos, tp dirimu masih diam juga, nggak tegur beliau. Tahu-tahu dirimu karena takut kena hipnotis hahahahahaha..."Â
Ada lagi yang berkomentar, "Kalau saya, was-was memang perlu. Tapi pikirannya dibalik aja. Apa yang ditanam, itu yg dituai. Jadi kalau selama ini kita menanam bibit yang baik, pasti Tuhan juga menghindari dan menjaga kita dari hal-hal yang tidak baik seperti hipnotis dan sebagainya."
Maafkan saya Tuhan, sudah curiga sebelumnya pada Si Ibu Hutabarat. Ternyata Si Ibu tulus menyapa karena mengenal saya. Tapi memang kita harus waspada, jangan ada modus di antara kita, ya kan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI