Mohon tunggu...
Elen Pakpahan
Elen Pakpahan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SD Candle Tree Serpong

belajar mengajar, menulis dengan optimis, bercerita dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Banyak Orang Baik di Negeriku, Indonesia

9 Desember 2022   15:12 Diperbarui: 9 Desember 2022   15:16 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ditawari tumpangan (dok.pribadi)

Tadi pagi, Pak Jun memberikan kabar baik. Saudaranya, yang pernah menolongku tiga tahun lalu akan menikahkan anaknya minggu ini. "Wah, senangnya. Sampaikan selamat untuk mereka dari saya, ya, Pak Jun!" kataku gembira.

Masih terbayang di ingatanku, tanggal 30 Juni 2019 saya dari Bandung hendak pulang menuju rumah di Rawakalong, Gunung Sindur, Kab. Bogor. Naik bus dari terminal Leuwipanjang-Bandung dan turun di Kebon Nanas-Tangerang.
Naik angkot hijau jurusan Serpong-Kalideres niatnya turun di "lampu merah perempatan Muncul" untuk naik angkot putih jurusan Muncul-Ciputat.

Di Jalan Raya Serpong daerah Muncul, masih sekitar puluhan meter dari perempatan, supir angkot meminta penumpang (kami sisa ber-3) untuk turun karena angkotnya ingin memutar, alasannya macet. Si Supir menyarankan kami utk 'nyambung' naik angkot hijau lain. Dua penumpang lain segera menyeberang jalan, sehingga kami berpisah. Saya tunggu angkot hijau tak ada yang lewat. Jalanan agak macet, saya memutuskan berjalan kaki sambil menunggu angkot hijau lain.

Ilustrasi ditawari tumpangan (dok.pribadi)
Ilustrasi ditawari tumpangan (dok.pribadi)

Tiba-tiba Mobilio putih meminggir. Kaca jendela depan diturunkan. Seorang ibu berkerudung tersenyum dengan ramah menawarkan tumpangan untuk saya. Mungkin beliau melihat tas ransel saya yang kebesaran, lebih besar dari orang yang bawa. Mungkin loh, ya. (Hehe... yang ini saya ngarang)

Saya menyambut tawaran mereka dengan sangat bersyukur. Sepasang suami istri dalam mobil ternyata akan ke arah Pamulang.
Mereka baru pulang dari Taman Kota membeli pot dan tanaman. Saya pun spontan melirik ke kursi sebelah saya, ada plastik berisi bibit tanamannya.

Dalam obrolan singkat kami, mereka bertanya asal dan tujuan saya, tempat tinggal, dan pekerjaan saya. Saya guru di SD Candle Tree.
Ternyata Sang Suami yang saat itu mengendarai mobil bernama Pak Eko. Beliau kenal dengan Pak Juni Lius (Guru OR SD Candle Tree) sebagai suami dari keponakannya Ibu Agitha.

Wah, saya double bersyukur kepada Tuhan. Tidak menyangka, ketidaksengajaan ini terasa lebih dekat. Sang istri berucap, "Jika kita berbuat baik pada orang lain, Insya Allah... kebaikan akan datang dalam hidup kita juga." Amin... jawab saya penuh semangat.

Saya meminta izin untuk ikut sampai di perempatan Viktor-Buaran untuk naik ojek online ke Rawakalong. Sebelum turun saya berterima kasih pada mereka, sambil berucap semoga perjalanannya lancar. Sesampai di rumah saya menghubungi Pak Jun dan menceritakan pengalaman tadi. Terima kasih Tuhan, saya semakin diyakinkan bahwa masih banyak orang baik di negeriku, Indonesia.

Kenangan lama yang teringat kembali.
Ditulis ulang dengan perubahan di Serpong, 9 Desember 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun