Mohon tunggu...
Elen Pakpahan
Elen Pakpahan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SD Candle Tree Serpong

belajar mengajar, menulis dengan optimis, bercerita dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Refleksi: Diberkati untuk Memberkati

9 Desember 2022   08:48 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:36 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renovasi Rumah (Dok.pribadi)

Siapa dari antara kita yang pernah memberi sesuatu yang sangat berharga, sementara di saat yang bersamaan kita sedang kekurangan? Saya pernah.

September 2018, saya belum menikah dan tinggal sendiri di Rawakalong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.  Seorang saudara meminjam uang Rp500.000,- untuk biaya berobat. Saat itu, saya sedang banyak pengeluaran untuk DP rumah dan biaya renovasinya. Simpanan uang saya nyaris habis, saya ingat tinggal 300 ribuan saja di rekening bank. Saya merasa kasihan dengan penyakit yang harus diobati saudara saya itu. Tanggal gajian masih lama, meminjam pada orang rasanya tidak enak. Akhirnya saya coba bongkar laci dan lemari siapa tau ada uang terselip. Ternyata tidak ada.

Ruang Tamu Sederhana (Dok.pribadi)
Ruang Tamu Sederhana (Dok.pribadi)
Saudara saya menunggu di ruang tamu. Perasaan saya campur aduk dan berniat untuk bicara apa adanya dengan mengatakan hanya bisa membantu sejumlah uang yang ada. Saat saya mengeluarkan HP dari kantong untuk transfer ke rekeningnya, tiba-tiba dua lembar seratus ribuan jatuh begitu saja. Saya merinding, saya baru ingat saat pulang kantor seorang teman mengembalikan uang yang pernah dia pinjam. Saya spontan teriak kegirangan. Akhirnya saya bisa membantu biaya pengobatan saudara saya itu. Tuhan menyediakan tepat pada waktunya.

Esok harinya saya kembali bingung, uang saya benar-benar habis. Makan bagaimana tak ada uang sisa? Di tengah kebingungan saya menerima WA seseorang yang mencari guru les untuk anaknya yang  masih SD. Singkat cerita, saya menerima tawarannya dan beliau langsung transfer biaya les Rp400.000,- untuk 4x pertemuan di awal. Tuhan luar biasa, saya percaya Dia bekerja. Saya tambah semangat selalu memberikan yang terbaik untukNya. Lewat perpuluhan dan persembahan kasih lainnya.

Sejak hari itu, saya merasakan berkatNya melimpah dalam kehidupan saya. Segala keperluan rumah dan biayanya, Tuhan sediakan. Pekerjaan Dia lancarkan. Kesehatan saya rasakan. Akhir tahun 2019 saya dipertemukan dengan pasangan hidup saya. Saya mau dan semakin percaya, TUHAN pasti memberkati umat-Nya yang dengan sukacita membawa persembahan diiringi doa dan pujian.

Rumahku Istanaku (Dok.pribadi)
Rumahku Istanaku (Dok.pribadi)
Selamat hari Jumat.
Tuhan memberkati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun