Mohon tunggu...
Juni Biru
Juni Biru Mohon Tunggu... -

penikmat alam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Khalifah Bumi yang Penuh Lupa

28 Januari 2015   14:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia penuh keluh kesah
Tentang hidup bukan tentang mati
Bercerita tentang susah payah dan nestapa
Aib diri ringan dikabarkannya
Lupa bahwa setiap insan mengalami hal serupa

Manusia penuh tanda tanya
Tentang dunia yang sementara
Menerka kenapa hidup dipenuhi duka
Mengapa dunia tidak selalu menyapa indah
Lupa bahwa di dunia hanya singgah

Manusia penuh gundah gulana
Sedih bermuram rupa seakan hidup penuh siksa
Mengutuki nasib mengaduh pada qadar
Mengapa hidup jika isinya cuma susah
Lupa bahwa ada suka selepas air mata

Manusia penuh alpa
Mengingkari perintah seakan tak pernah ada
Meninggalkan perkara wajib, menyongsong yg dimurka
Mengapa susah-susah kalau bs lupa
Lupa bahwa setiap perkara tertimbang di kiri dan kanannya

Manusia penuh tipu daya
Menyekutu tanpa tau
Kadang tau tapi abai seakan diperkenankan
Bergantung kpd sesama makhluk lemah
Lupa bahwa tiada Sekutu bagi Yang Maha Mencipta

Manusia lupa..
Lupa bahwa hidup akan mati
Bahwa kematian sedekat urat nadi

Manusia lupa..
Lupa bahwa dunia adalah fana
Bahwa dunia hanyalah jembatan menuju akhirat

Manusia lupa..
Lupa ada Tuhan Yang Maha Mendengar
Bahwa Tuhan bersama orang-orang sabar

Manusia lupa..
Lupa ada malaikat yg patuh mencatat amalan
Bahwa setiap perbuatan akan memiliki balasan

Manusia Lupa
Lupa bahwa hakikatnya di dunia hanyalah karena dan untuk Tuhan semata..

Astaghfirullah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun