Selain itu perusahaan biasanya akan mengundang bintang iklan ke Indonesia untuk mengadakan event meet n greet yang membuat para penggemar senang dan menghadiri event tersebut.
Tulisan ini akan membahas penyebaran Korean wave dari dua sudut pandang: masyarakat umum dan penggemar. Pandangan masyarakat umum mengenai fenomena ini beragam. Ada yang menerima, ada yang biasa saja, dan ada pula yang menolak. Mereka yang menolak berpendapat bahwa penyebaran fenomena ini membawa dampak negatif.Â
Banyak juga yang menilai penggemar Korea sebagai toxic dan berlebihan, karena mereka membela idola mereka dengan sepenuh hati seolah-olah idola tersebut adalah pahlawan. Selain itu, banyaknya iklan yang dibintangi oleh artis Korea juga membuat beberapa orang kurang menyukainya. Masyarakat umum  juga menganggap jika membeli banyak merchandise itu hanya membuang-buang uang dan tidak bermanfaat.
Selain itu, kebiasaan penggemar Korea juga dipengaruhi oleh gelombang budaya Korea. Orang-orang yang bukan penggemar juga terpengaruh. Misalnya, mengenakan pakaian. Banyak model pakaian sekarang mengikuti tren Korea. Makanan Korea juga semakin populer di Indonesia, baik di pasar malam maupun di restoran.Â
Penggunaan kata-kata Korea dalam kehidupan sehari-hari, seperti "annyeong", "saranghae", "hyung", dan "hwaiting", adalah bukti lebih lanjut tentang pengaruh Korea. Penggemar drama Korea dan Kpop biasanya membentuk komunitas yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang dikenal sebagai fanbase. Â
Pandangan dari penulis yang seorang penggemar  K-pop dan K-drama, menikmati musik K-pop dan menonton drama Korea merupakan cara untuk menyegarkan diri setelah seharian beraktivitas. Bagi para penggemar hal tersebut dijadikan sebagai hobi dan sumber kesenangan.Â
Menonton drama Korea atau mendengarkan lagu-lagu K-pop membuat  merasa lebih rileks dan nyaman. Banyak penggemar yang merasa terhibur dan mendapatkan semangat baru ketika mendengarkan lagu K-pop, terutama saat mereka sedang mengalami kesulitan atau merasa putus asa, bahkan menganggap lagu-lagu tersebut sebagai "penyelamat" hidup mereka.Â
Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada idolanya, mereka membeli merchandise idol tersebut. Oleh karena itu, kegiatan ini menguntungkan kedua belah pihak, baik penggemar maupun idola.Â
Namun hal ini kembali lagi pada diri sendiri bagaimana menyikapi dan mengkontrol diri dalam kesenangannya. Dan juga jangan sampai hal tersebut menjadi boomerang ke diri sendiri. Apabila kita mengambil hal positif dalam hobby tersebut maka akan menjadikan diri sendiri ini memiliki positive vibes, dan begitupun sebaliknya.