Menelaah Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Novel "5cm" Karya Donny Dhirgantoro
Persahabatan adalah suatu kata yang mudah diucapkan, tapi untuk melaksanakannya tentu membutuhkan ketulusan. 5cm, sebuah novel yang lahir dari benak seorang Donny Dhirgantoro, penulis kelahiran Jakarta yang bercerita tentang kisah beberapa pemuda yang bertekad mewujudkan mimpinya bersama. Pecinta sastra dari kalangan tua hingga muda banyak menggemari buku dari laki-laki hitam berbadan besar dan berwajah marinir ini. Di dalam novel ini, persahabatan digambarkan seperti mata dengan tangan. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan menghapusnya.
Melalui novel 5cm ini, kita diajak untuk lebih mencintai negeri kita ini secara sederhana melalui kelima sahabat yang menjadi tokoh utama novel besutan penulis muda, Donny Dirgantoro. Cerita yang disampaikan anak sulung dari empat bersaudara ini adalah novel yang sangat menarik. Walaupun ia menceritakan sebuah kisah sederhana dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, cara penulis menyampaikan ceritanyalah yang mampu menghipnotis para pembaca menjadi tertarik akan ceritanya ini. 5cm, adalah pengalaman pribadi penulis bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak Mahameru, yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan. Secara garis besar, novel ini bercerita tentang mimpi. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut ini:
Cerita ini bicara tentang cinta, mimpi, keyakinan, citacita, dan mudah-mudahan bisa lebih dari sekadar "She lovesme, she loves me not..." atau "You lived in Beverly Hills, I livedin Nothing Hills"Inilah cerita tentang mimpi manusia dan keajaiban-keajaiban hatinya (hal. 9).
Mimpi dan keyakinan yang kuat tertanam pada semua tokoh. Hal ini dapat dilihat dari salah satu kutipan novel berikut ini:
"...Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan... sehabis itu yang kamu perlu... cuma...."
"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas."
"Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...."
"Serta mulut "yang akan selalu berdoa...."
"Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan."
Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun.... Dan kamu nggakperlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya."