Mohon tunggu...
Ahmad Junaedi
Ahmad Junaedi Mohon Tunggu... penyunting naskah -

seorang pecinta sejarah NKRI, sastra Arab, selalu antusias dengan segala hal yang berbau sejarah (kecuali perdukunan) dan pelintas dimensi kultur kuno hingga modern

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ayo ke Agrowisata dan Bumi Perkemahan Kelengkeng Suwarno

31 Desember 2015   16:12 Diperbarui: 4 April 2017   16:48 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="berfoto bersama istri setelah berkeliling kebun kelengkeng"][/caption]

Anda penyuka kegiatan traveling? Anda pecinta buah Kelengkeng? Ataukah Anda penikmat keduanya?

Nah, bila Anda merasa sebagai penyuka keduanya, tentu patut bersenang diri. Sekarang, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ada destinasi wisata yang berbasis agrowisata. Namanya Kebun Klengkeng Suwarno; Bumi Perkemahan dan Agrowisata. Wisata ini baru saja diresmikan pada 19 Desember lalu. Seperti apa tempatnya?

Agrowisata Kebun Kelengkeng Suwarno berada di Desa Bangsri, Kecamatan Plandaan, Jombang. Dengan statusnya yang masih baru, agrowisata ini diyakini akan mampu menarik animo wisatawan di masa yang akan datang, khususnya penyuka buah Kelengkeng, untuk berkunjung kesana.

Lokasinya jauh dari pusat keramaian; tersembunyi di balik persawahan dan pedesaan.  Agrowisata ini terletak di deret pegunungan kapur yang cukup landai, di sebelah barat laut Jombang.

***

Hari Minggu, 27 Desember yang lalu, saya berkesempatan kesana. Ditemani Laila sang istri, Nazhif putra kami yang berusia 3,5 tahun, serta tiga orang teman yang sekaligus menjadi guide kami, jadilah kami beramai kesana. Kami berenam mengendarai motor menuju destinasi yang terletak di sebelah barat laut Sungai Brantas yang melegenda itu.

[caption caption="Istri, putra saya, dan ketiga teman penunjuk jalan ke destinasi tujuan"]

[/caption]

Cuaca cukup panas menyengat. Sinar matahari seakan hampir menghilangkan arah bayang tubuh kami masing-masing. Kami mengawali perjalanan dari Desa Sumberagung. Sebuah desa yang masuk Kecamatan Megaluh, Jombang. Perjalanan awal kami, melintasi jalanan beraspal yang berada di antara deret hunian penduduk desa dan pematang sawah hijau nan luas. Seperempat jam awal perjalanan, kita lalu melewati sebuah jembatan yang berdiri kokoh di atas sungai Brantas. Penduduk sekitar menyebutnya Jembatan Ploso; karena lokasinya berada di Kecamatan Ploso. Jembatan ini menjadi akses strategis bagi segala roda kehidupan manusia; menghubungkan antara wilayah Jombang selatan menuju Lamongan di utara maupun Mojokerto dan Surabaya yang berada di sisi Timur Laut.

Melewati jembatan, tak beranjak lama arah motor kami belokkan ke kiri menuju Kecamatan Plandaan. Sepanjang jalan ini, deretan panjang andil berumput (bebukitan rendah yang menjadi pembatas antara jalan raya dengan Sungai Brantas) menjadi pemandangan tersendiri. Sesekali ada penduduk yang sedang menggembala kambing ternaknya di atas andil, dan membiarkan kambing-kambingnya menikmati helai demi helai rumput yang tumbuh menghijau di sana.

Dua kilometer setelah berbelok kiri dari jembatan, kami memasuki jalanan sebuah desa ke arah barat. Inilah jalan yang langsung akan menghubungkan perjalanan kami menuju lokasi agrowisata. Jalanan aspal berkontur rata dan halus. Namun, menurut penuturan seorang teman yang menemani perjalanan, jalan raya itu baru beberapa bulan belakangan diperbaiki. Sebelumnya, jalanan di desa yang kami lewati, berlubang-lubang, dan tak membuat nyaman setiap pengendara.

 

 

 

Sekira setengah jam kemudian, tibalah kami di pelataran parkir agrowisata Kelengkeng.

***

Bayangan saya saat meniti perjalanan, agrowisata kelengkeng, terlihat asri dan teduh. Namun, setiba di sana, tidaklah sesuai. Tempat ini cukup panas. Tetapi maklum saja, peresmiannya baru beberapa hari lalu. Maka aneka tetumbuhan pun masih terbilang muda, bahkan ada sejumlah bibit tanaman yang sedang dikembangbiakkan.

[caption caption="ruang penanaman sawi daging"]

[/caption]

[caption caption="kebun strawberry"]

[/caption]

 

[caption caption="kebun sawi..."]

[/caption]

Di agrowisata ini, bukan hanya tanaman kelengkeng yang ditumbuh-buahkan. Ada beberapa varian lain, seperti jeruk, bayam, sawi daging, apel manalagi, dan bahkan strawberry. Setiap varian tanaman, ditanam di sebuah rumah buatan. Rumah buatan ini berangka besi, di setiap sisinya, terpasang tirai berjaring yang berlubang tipis-tipis.

[caption caption="tanaman jeruk yang buah-buahannya masih belum layak petik"]

[/caption]

Setiap pengunjung agrowisata kelengkeng, dipungut tiket masuk sebesar Rp10.000. Enaknya, harga masuk sebesar itu, bisa ditukar dengan sebuah bibit kelengkeng. Hanya saja, pengunjung masih belum diperbolehkan membeli kelengkeng yang ada di dalam. Saat kami kesana, ada sejumput informasi dari pihak pengelola, bahwa dua bulan berikutnya, setiap pengunjung baru bisa mengambil kelengkeng untuk kemudian ditimbang lalu ditentukan harganya. Dua bulan nanti, setiap pengunjung agrowisata tidak dikenakan sepeser rupiah pun uang masuk. Gratis. Eh..ada lagi. Dua bulan mendatang, akan ada penambahan sarana hiburan bagi pengunjung, yaitu permainan anak maupun piranti-piranti outbound yang bisa mendukung kreativitas pengunjung kalangan anak-anak. Lagi, di sana akan ada lahan khusus yang ditujukan bagi para pecinta kegiatan perkemahan.

Mengasyikkan bukan?

Selain tanaman buah dan sayur mayur, di agrowisata kelengkeng Suwarno, juga terdapat sebuah telaga. Sebuah perahu hilir-mudik mengantarkan beberapa pengunjung yang ingin menikmati suasana pemandangan sekitar; berkeliling sepanjang sudut telaga yang dikelilingi bebukitan hijau dan pepohonan rindang yang berjarak rapat-rapat. Untuk menuju lokasi telaga, setiap pengunjung harus menuruni jalanan setapak berbatu yang cukup sempit.

Rute lokasi

Bila kita berangkat dari arah Surabaya, setelah melintasi PT Tjiwi Kimia, arahkan kendaraan melewati percabangan jalan ke kanan menuju Jetis Mojokerto. Jalan ini akan melewati Pabrik Ajinomoto yang berseberangan dengan Sungai Brantas. Kita bisa memacu kendaraan, hingga lurus ke arah selatan (Ploso) sekira 20-an kilometer. Andil-andil subur nan hijau, akan menemani perjalanan kita. Perjalanan ini akan membawa kita tiba di pertigaan Jembatan Ploso. Dari jembatan ini, bila kita berbelok ke kiri, maka akan menuju Jombang kota. Bila lurus ke selatan, kita akan menuju arah Plandaan. Selanjutnya, perjalanan akan berjalan seperti keterangan saya di bagian atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun