Mohon tunggu...
Jundyah Zahrah
Jundyah Zahrah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pejuang Graduate On Time~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Insecure VS Syukur

10 Juli 2024   12:35 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasti kalian sering mendengar kata insecure.  Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata tersebut? Minder? Iri? Atau merasa tidak percaya diri? Yuk kita bahas lebih dalam lagi.

Insecure adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan  cemas, takut, dan ragu terhadap kemampuan diri.Bagi sebagian besar orang, rasa cemas tersebut akan mereda dan hilang dengan sendirinya, namun jika tidak dikelola dengan baik, akan berisiko menimbulkan rasa cemas yang berlebihan, kehilangan rasa percaya diri, hingga depresi.

Kita sebagai seorang muslim, hendaknya tidak insecure dengan bentuk fisiknya maupun kemampuan dirinya. Kenapa? karena Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, sebagaimana firman-Nya berikut:

Artinya : "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)

Dan Allah telah menyebutkan dalam firman-Nya QS. Ibrahim: 7 yang berbunyi sebagai berikut,

Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

Dalam ayat tersebut Allah SWT mengingatkan hamba-hamba-Nya untuk selalu mensyukuri segala nikmat yang telah Dia anugerahkan kepada mereka.Maka keberkahan Allah akan tercurah kepada mereka.Di sisi lain, hal ini juga mengingatkan kita bahwa Allah memberikan siksa yang sangat pedih kepada orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya dan tidak mau bersyukur.

Lantas, bagaimana mensyukuri rahmat Allah?

Mensyukuri rahmat Allah bisa dilakukan dengan berbagai cara.

  • Pertama, dengan ucapan yang setulus hati;
  • Kedua, diiringi dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut untuk tujuan yang diridai-Nya.

 Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang, pada umumnya tak pernah jatuh miskin ataupun sengsara. Bahkan, rezekinya senantiasa bertambah, kekayaannya makin meningkat, dan hidupnya bahagia, dicintai serta dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya, orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak bertambah, bahkan lekas menyusut. Di samping itu, ia senantiasa dibenci dan dikutuk orang banyak, dan di akhirat memperoleh hukuman yang berat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam memerintahkan setiap Muslim untuk tidak insecure.Umat Islam hendaknya selalu mensyukuri apa yang dimilikinya, percaya diri dan pantang menyerah dalam mencari nikmat Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun